Merek mobil listrik asal China semakin diminati di Indonesia dan hal itu tercermin dari penjualan grosir (wholesale) pada kuartal pertama 2024 yang meningkat lebih dari 10 kali lipat dibandingkan periode yang sama tahun lalu.
Jakarta (Xinhua) – Merek mobil listrik asal China semakin diminati di Indonesia dan hal itu tercermin dari penjualan grosir (wholesale) pada kuartal pertama 2024 yang meningkat lebih dari 10 kali lipat dibandingkan periode yang sama tahun lalu.
Berdasarkan data terbaru dari Gabungan Industri Kendaraan Bermotor Indonesia (GAIKINDO), penjualan wholesale mobil listrik merek China mencapai 5.328 unit sepanjang tiga bulan pertama tahun ini, berkontribusi sekitar 90 persen terhadap total penjualan mobil listrik berbasis baterai di Indonesia.
Meski berasal dari perusahaan China, mayoritas mobil yang dijual tersebut masuk dalam kategori completely knocked down (CKD) atau sudah dirakit di pabrik dalam negeri, dengan hanya 140 unit di antaranya diimpor dalam kondisi utuh dan lengkap (completely built up/CBU) dari China.
Posisi sebagai merek terlaris masih diduduki oleh Wuling dengan penjualan 3.807 unit, naik tujuh kali lipat dari tahun lalu, terutama berkat kehadiran seri mobil listrik terbarunya, Binguo EV.
Selain Wuling, Chery dan Morris Garage (MG) juga memimpin penjualan mobil listrik pada tiga bulan pertama tahun ini, dengan masing-masing menjual 881 dan 500 unit. Merek asal China lainnya seperti Neta, DFSK, dan Seres mencatat penjualan yang lebih kecil dibandingkan tiga merek lainnya.
Semakin banyak merek mobil listrik China masuk ke Indonesia seiring tingginya minat masyarakat untuk beralih ke kendaraan listrik. Beberapa merek ternama yang mulai masuk ke Indonesia pada awal tahun ini meliputi Build Your Dreams (BYD), Guangzhou Automobile Group Co., (GAC) Aion, Beijing Automotive Group Co., (BAIC), dan Great Wall Motor (GWM).
Laporan: Redaksi