Jakarta (Indonesia Window) – Persatuan Jurnalis Rusia menganugerahi pendiri WikiLeaks Julian Assange dengan Penghargaan Solidaritasnya, kata Kepala Persatuan Jurnalis Rusia, Vladimir Solovyev, kepada Kantor Berita TASS pada Selasa (8/9).
“Hari Solidaritas Jurnalis Internasional diperingati di seluruh dunia pada tanggal 8 September. Tahap kedua dari sidang ekstradisi Julian Assange dimulai di London. Rekan kami, seorang jurnalis, mengorbankan seluruh hidupnya untuk memperjuangkan kebenaran dan kebebasan berbicara,” kata Solovyev.
Dia menambahkan, Assange telah menderita dalam tahanan di penjara.
Selain itu, jika penulis dan aktivis asal Australia itu diserahkan ke Amerika Serikat, ekstradisinya mungkin sama dengan hukuman penjara seumur hidup atau hukuman mati, kata Solovyev.
“Kami tidak ragu siapa yang harus menerima penghargaan ini. Kami memutuskan bahwa penghargaan itu harus diberikan kepada Julian Assange, seorang pejuang sejati untuk kebebasan berbicara,” imbuhnya.
Menurutnya, Assange sudah mendapat informasi tentang penghargaan tersebut, dan memutuskan untuk menyumbangkan sebagian uang dari hadiahnya kepada keluarga jurnalis yang terbunuh.
Penghargaan Solidaritas diberikan kepada jurnalis yang menunjukkan keberanian dan pengabdian pada profesinya, serta mempertahankan kebebasan berbicara.
Julian Assange mendirikan portal WikiLeaks pada tahun 2006 untuk mempublikasikan informasi rahasia tentang kegiatan sejumlah pemerintah, termasuk di Amerika Serikat.
Setelah tuduhan pelecehan diajukan terhadapnya di Swedia pada 2012, Assange mencari perlindungan di Kedutaan Besar Ekuador di London untuk menghindari ekstradisi.
Pada April 2019, Presiden Ekuador Lenin Moreno mencabut suaka dan Assange ditangkap oleh Polisi Metropolitan Inggris karena absen di pengadilan London pada 2012, serta permintaan ekstradisi 2018 dari Washington.
Jika diekstradisi ke Amerika Serikat dan dinyatakan bersalah atas semua dakwaan, Assange dapat menghadapi hukuman penjara 175 tahun.
Laporan: Redaksi