Perintah eksekutif Joe Biden akan menetapkan China sebagai “country of concern”, dan akan membatasi investasi AS dalam tiga kategori teknologi keamanan nasional, yaitu semikonduktor dan mikroelektronika, teknologi informasi kuantum, dan sistem kecerdasan buatan (artificial intelligence/AI) tertentu.
New York City, AS (Xinhua) – Presiden Amerika Serikat (AS) Joe Biden menandatangani sebuah perintah eksekutif pada Rabu (9/8) yang akan memblokir dan mengatur investasi teknologi tinggi berbasis di AS yang ditujukan ke China meski Washington sebelumnya telah berulang kali menyatakan bahwa mereka tidak tertarik untuk melakukan “pemisahan” (decoupling) dari China.
Perintah eksekutif Biden akan menetapkan China sebagai “country of concern”, dan akan membatasi investasi AS dalam tiga kategori teknologi keamanan nasional, yaitu semikonduktor dan mikroelektronika, teknologi informasi kuantum, dan sistem kecerdasan buatan (artificial intelligence/AI) tertentu, demikian menurut Departemen Keuangan AS.
Peraturan ini diperkirakan akan mulai berlaku setelah periode komentar publik selama 45 hari.
Biden yang berasal dari Partai Demokrat, mengatakan dalam sepucuk surat kepada Kongres AS bahwa dia mengumumkan keadaan darurat nasional untuk menghadapi ancaman kemajuan oleh negara-negara seperti China “dalam teknologi dan produk sensitif yang penting bagi militer, intelijen, pengawasan, atau kemampuan yang mendukung dunia maya.”
China mengatakan pada Kamis (10/8) “sangat prihatin” tentang perintah eksekutif tersebut dan berhak untuk mengambil tindakan.
Perintah tersebut memengaruhi operasi normal dan pengambilan keputusan perusahaan, dan merusak tatanan ekonomi dan perdagangan internasional, sebut sebuah pernyataan dari Kementerian Perdagangan China.
Laporan: Redaksi