Banner

Jumlah warga Palestina yang tewas di Gaza hampir 41.000 jiwa

Seorang anak Palestina yang mengungsi terlihat di kamp pengungsi Nuseirat di Gaza tengah pada 3 September 2024. (Xinhua/Marwan Dawood)

Perhimpunan Bulan Sabit Merah (Red Crescent Society) Palestina mengungkapkan mereka kini beroperasi pada kapasitas minimum, sehingga memperburuk krisis kemanusiaan dan kesehatan di Gaza.

 

Gaza, Palestina (Xinhua/Indonesia Window) – Jumlah warga Palestina yang tewas akibat serangan Israel yang terus berlanjut di Jalur Gaza telah bertambah menjadi 40.988 jiwa, demikian disampaikan otoritas kesehatan yang berbasis di Gaza dalam sebuah pernyataan pada Senin (9/9).

Dalam 24 jam terakhir, militer Israel menewaskan 16 orang dan melukai 64 lainnya, sehingga total korban tewas menjadi 40.988 jiwa dan korban luka-luka mencapai 94.825 orang sejak meletusnya konflik Palestina-Israel pada awal Oktober 2023, ungkap pernyataan tersebut.

arga terlihat di depan sebuah bangunan yang hancur di wilayah Satar al-Gharbi, sebelah timur Khan Younis, Jalur Gaza selatan, pada 30 Agustus 2024. Militer Israel pada Jumat (30/8) mengumumkan bahwa pihaknya telah menarik diri dari beberapa wilayah kota Khan Younis dan Deir al-Balah di Jalur Gaza setelah “menuntaskan misi mereka” di wilayah-wilayah tersebut. (Xinhua/Rizek Abdeljawad)

Sementara itu, Perhimpunan Bulan Sabit Merah (Red Crescent Society) Palestina mengatakan dalam sebuah pernyataan pers bahwa timnya di Gaza utara telah menghadapi kekurangan pasokan bahan bakar yang parah selama hampir tiga pekan. Organisasi penyelamatan tersebut mengungkapkan mereka kini beroperasi pada kapasitas minimum, sehingga memperburuk krisis kemanusiaan dan kesehatan di daerah itu.

Rumah sakit Indonesia dan Kamal Adwan di Gaza utara juga memperingatkan adanya potensi penangguhan layanan akibat kekurangan bahan bakar, di tengah blokade Israel dan pembatasan pasokan bahan bakar yang sedang berlangsung. Kedua rumah sakit tersebut memaparkan bahwa penangguhan layanan medis yang akan terjadi dalam waktu dekat dapat menimbulkan ancaman besar bagi nyawa pasien yang sakit dan terluka di fasilitas mereka.

Seorang anak laki-laki menerima bantuan makanan di kamp pengungsi Jabalia di Jalur Gaza utara, pada 21 Agustus 2024. Pasokan air, makanan, dan bahan bakar di Gaza sangat minim, sementara penyakit seperti Hepatitis A terus menyebar di wilayah tersebut, menurut Kantor Hak Asasi Manusia PBB. (Xinhua/Abdul Rahman Salama)

Israel telah melancarkan operasi militer skala besar dan memberlakukan blokade ketat di Jalur Gaza sejak 7 Oktober 2023, sebagai respons atas serangan mendadak Hamas di kota-kota Israel yang berdekatan dengan Jalur Gaza.

Laporan: Redaksi

Tinggalkan Komentar

Your email address will not be published. Required fields are marked *

Banner

Iklan