Presiden Eurogate sebut perang tarif ancam perdagangan maritim

Perang tarif akan meningkatkan biaya, mengurangi volume perdagangan, dan menekan rantai pasokan ke luar negeri, yang semuanya dapat melemahkan permintaan untuk perdagangan maritim.
Wilhelmshaven, Jerman (Xinhua/Indonesia Window) – Kebijakan proteksionis menempatkan perdagangan global dalam risiko dan membebani industri pelayaran maritim, dikatakan presiden Eurogate Group, perusahaan operator terminal peti kemas Jerman, memperingatkan.
Dalam wawancara baru-baru ini dengan Xinhua, Presiden Eurogate Michael Blach mengatakan bahwa ketegangan geopolitik yang meningkat dan kebijakan perdagangan yang tidak dapat diprediksi memperparah tekanan yang sudah berlangsung lama pada sektor pelayaran maritim, termasuk transisi menuju energi yang lebih bersih dan peraturan lingkungan yang lebih ketat.
“Tidak diragukan lagi bahwa kecenderungan proteksionisme semakin meningkat,” kata Blach, yang menyuarakan keprihatinannya atas ancaman tarif AS. Dia menambahkan bahwa langkah-langkah seperti itu merupakan “cara yang salah,” serta menekankan pentingnya kolaborasi dan komitmen yang kuat terhadap perdagangan bebas.

Perang tarif akan meningkatkan biaya, mengurangi volume perdagangan, dan menekan rantai pasokan ke luar negeri, yang semuanya dapat melemahkan permintaan untuk perdagangan maritim, kata Blach.
Dia melanjutkan dengan menggarisbawahi peran yang telah dimainkan oleh perdagangan global selama beberapa dasawarsa dalam mendorong kemakmuran ekonomi global dan membina hubungan internasional. “Perdagangan bebas tidak hanya mendorong pertumbuhan ekonomi, tetapi juga berkontribusi pada perdamaian dan stabilitas.”
Dirinya mengimbau para pemangku kepentingan perdagangan di seluruh dunia untuk mencari alternatif dari hambatan tarif dan memastikan perdagangan global terus berkembang.
Menurut Blach, salah satu contoh kolaborasi internasional adalah kemitraan Eurogate dengan perusahaan-perusahaan China dan Jerman untuk membangun sebuah rute pelayaran langsung antara Pelabuhan Ningbo-Zhoushan di China dan Wilhelmshaven, satu-satunya pelabuhan laut dalam di Jerman. Dikenal sebagai China-Europe Express, rute tersebut merupakan jalur maritim tercepat yang menghubungkan Eropa dan kawasan Delta Sungai Yangtze di China, dengan kapal kontainer perdananya yang tiba di Wilhelmshaven pada 24 Januari.

Blach menyoroti efisiensi rute tersebut, memangkas durasi pengiriman menjadi hanya 26 hari, sekitar dua pekan lebih cepat dibandingkan jalur tradisional. “Kami senang dengan kemitraan jangka panjang kami dengan Ningbo dan yakin bahwa layanan ekspres ini akan meningkatkan volume perdagangan China-Eropa dan merangsang aktivitas perdagangan antara kedua kawasan,” ujarnya.
Selain memuji kerja sama yang kuat dan langgeng antara perusahaan-perusahaan Jerman dan China di sektor pelabuhan dan pelayaran, presiden Eurogate itu juga mengakui peran positif jaringan kereta barang China-Eropa yang menghubungkan China dengan negara-negara Eropa seperti Jerman, Polandia, dan Spanyol. Dia mengatakan bahwa transportasi kereta dan pelayaran maritim “saling melengkapi.”
“Sinergi keduanya memungkinkan solusi intermoda yang optimal serta meningkatkan efisiensi dan ketahanan secara keseluruhan di seluruh koridor perdagangan China-Eropa,” ujarnya.
Ke depannya, Blach menyatakan optimisme akan masa depan logistik maritim antara Eropa dan China. “Kami berharap dapat memperdalam komunikasi dan kerja sama dengan mereka (pelabuhan dan perusahaan teknologi China), belajar dari satu sama lain, dan bersama-sama berkontribusi pada pengembangan industri pelayaran global yang berkelanjutan,” imbuhnya.
Laporan: Redaksi