Banner

Media sebut 2 jet tempur AS masuki wilayah udara Venezuela

Sebuah jet tempur F-35 melakukan atraksi dalam ajang tahunan Wings Over Houston Airshow di Bandara Ellington, Negara Bagian Texas, Amerika Serikat, pada 19 Oktober 2019. (Xinhua/Song Qiong)

Pentagon melancarkan 22 serangan yang diketahui terhadap kapal-kapal yang diduga mengangkut narkoba di Karibia dan Samudra Pasifik timur sejak September, menewaskan sedikitnya 87 orang di atas kapal tersebut.

 

Washington, Amerika Serikat (Xinhua/Indonesia Window) – Dua jet tempur F-18 milik Amerika Serikat (AS) memasuki wilayah udara Venezuela pada Selasa (9/12) dan berputar-putar selama sekitar 40 menit, menurut laporan dari Miami Herald, surat kabar yang berbasis di Negara Bagian Florida, AS.

FlightRadar24 menunjukkan bahwa kedua pesawat tersebut terbang melintasi ujung utara Danau Maracaibo, di atas perairan Teluk Venezuela, tepat di antara kota La Guajira di Zulia dan Coro, ibu kota Negara Bagian Falcon, ungkap laporan tersebut. Zulia dan Falcon merupakan dua wilayah utama di sektor energi Venezuela.

Ribuan warga Venezuela melacak jet tersebut secara daring melalui situs jejaring pelacakan khusus, menyaksikan kedua jet itu membentuk pola dasi kupu-kupu di atas teluk tersebut, menurut laporan itu, yang juga menjelaskan bahwa kedua jet tersebut terbang di ketinggian sekitar 7.620 meter.

Danau Maracaibo, dengan luas sekitar 12.950 kilometer persegi, merupakan salah satu perairan terbesar di benua Amerika sekaligus pusat cadangan yang menampung sekitar 150 miliar barel minyak mentah, papar laporan tersebut.

Banner

Penerbangan itu dilakukan kurang dari 161 kilometer di sebelah timur laut Maracaibo, kota terbesar kedua di Venezuela sekaligus lokasi berdirinya Pangkalan Udara Rafael Urdaneta, salah satu pangkalan udara militer utama di Venezuela barat.

Dalam wawancara dengan Politico pada Senin (8/12), Presiden AS Donald Trump beberapa kali menolak untuk mengesampingkan langkah mengirim pasukan AS ke Venezuela yang kaya akan minyak sebagai bagian dari upaya untuk menggulingkan Presiden Venezuela Nicolas Maduro.

“Saya tidak ingin menyertakan atau mengesampingkan. Saya tidak mau membicarakan hal itu,” tutur Trump mengenai pengerahan pasukan darat. “Saya tidak ingin bicara dengan Anda soal strategi militer.”

Trump baru-baru ini menegaskan kembali bahwa militer AS akan memulai serangan darat yang menargetkan para pengedar narkoba di Karibia “dalam waktu dekat,” yang memicu eskalasi ketegangan antara AS dan Venezuela.

Pentagon telah melancarkan setidaknya 22 serangan yang diketahui terhadap kapal-kapal yang diduga mengangkut narkoba di Karibia dan Samudra Pasifik timur sejak September, menewaskan sedikitnya 87 orang di atas kapal tersebut.

Washington telah mengerahkan sekitar belasan kapal perang, termasuk USS Gerald R. Ford, sebuah kapal induk utama, dan sekitar 15.000 tentara ke Laut Karibia, yang berbagi garis pantai cukup luas dengan Venezuela. Kawasan tersebut belum pernah menyaksikan kehadiran militer AS semasif ini dalam setidaknya tiga dekade terakhir.

Banner

Para kritikus, termasuk sejumlah anggota parlemen di Gedung Capitol AS, telah mempertanyakan apakah pemberantasan narkotika memang merupakan satu-satunya motif AS dan menyoroti legalitas serangan militer AS di Karibia.

Maduro telah berulang kali mengecam tindakan Washington sebagai upaya untuk menggulingkan pemerintahannya sekaligus memperluas pengaruh militer AS di Amerika Latin.

Laporan: Redaksi

Tinggalkan Komentar

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Banner

Iklan