Banner

Kenya luncurkan kampanye untuk kurangi konflik manusia-satwa liar

Foto yang diabadikan pada 13 Januari 2024 ini menunjukkan beberapa ekor gajah di Cagar Alam Nasional Samburu, Kenya utara. (Xinhua/Dong Jianghui)

Peningkatan konflik manusia-satwa liar di Kenya adalah dampak dari berkurangnya ruang konservasi yang disebabkan oleh meningkatnya tekanan populasi manusia dan aktivitas manusia.

 

Nairobi, Kenya (Xinhua) – Kenya pada Selasa (20/2) meluncurkan kampanye untuk mengurangi konflik manusia-satwa liar di negara tersebut.

Charles Musyoki, direktur margasatwa dan layanan masyarakat di Dinas Margasatwa Kenya (Kenya Wildlife Service/KWS), mengatakan kepada Xinhua di ibu kota nasional Nairobi bahwa kampanye itu melibatkan penyampaian edukasi dan informasi kepada masyarakat yang tinggal di sepanjang koridor margasatwa tentang penggunaan perangkat penerangan dan pagar antipredator untuk mendukung koeksistensi damai antara manusia dan satwa liar.

“Ini adalah kampanye besar yang akan kami lakukan di seluruh negeri karena kami memiliki area-area yang merupakan titik rawan konflik manusia-satwa liar, yang telah kami petakan di seluruh negeri. Oleh karena itu, KWS sangat ingin memastikan bahwa kami mampu mengeliminasi konflik manusia-satwa liar atau mengeliminasinya dalam beberapa aspek,” ujarnya.

“Kami juga akan mendorong masyarakat untuk memahami penyebab konflik manusia-satwa liar dan peran yang dapat mereka mainkan dalam menguranginya,” kata Musyoki, seraya menambahkan bahwa gajah, monyet, singa, hiena, dan buaya adalah hewan yang paling umum terlibat dalam konflik manusia-satwa liar.

Musyoki mengatakan KWS telah memetakan titik-titik rawan konflik manusia-satwa liar agar tim respons cepat dapat dikerahkan untuk mengurangi jumlah kematian manusia dan ternak serta perusakan tanaman oleh satwa liar di negara itu.

Kenya sedang mengalami peningkatan konflik manusia-satwa liar seiring populasi manusia yang terus berkembang membangun permukiman di habitat satwa liar, menurut KWS.

Pada Januari, pemerintah Kenya mengatakan telah menyisihkan dana sebesar 950 juta shilling Kenya atau setara 6,5 juta dolar AS untuk memberikan kompensasi kepada korban konflik manusia-satwa liar pada tahun fiskal 2023-2024, yang berakhir pada 30 Juni.

Kenya menghadapi peningkatan konflik manusia-satwa liar akibat berkurangnya ruang konservasi yang disebabkan oleh meningkatnya tekanan populasi manusia dan aktivitas manusia.

*1 shilling Kenya = 107 rupiah

**1 dolar AS = 15.658 rupiah

Laporan: Redaksi

Tinggalkan Komentar

Your email address will not be published. Required fields are marked *

Iklan