Peningkatan jumlah pemilih dalam pemungutan suara awal (early voting) untuk pemilihan umum (pemilu) 2024 tercatat di New York City.
New York City, AS (Xinhua/Indonesia Window) – New York City mencatat peningkatan jumlah pemilih dalam pemungutan suara awal (early voting) untuk pemilihan umum (pemilu) 2024, seperti tren umum.
Sampai saat pemungutan suara ditutup pada Ahad (27/10), sebanyak 257.860 warga New York telah memberikan suara dalam dua hari pertama pemungutan suara awal tahun 2024, yang dimulai pada Sabtu (26/10), menurut data yang dirilis oleh Dewan Pemilu New York City (NYC Board of Elections).
Hari pertama pemungutan suara awal mencatat 140.145 suara, hampir 50.000 lebih banyak dibandingkan jumlah suara yang masuk pada hari pertama pemungutan suara tahun 2020.
Di beberapa tempat pemungutan suara, para pemilih harus menunggu 40 hingga 50 menit untuk mendapatkan giliran memilih.
Pemungutan suara di Onondaga, Oneida, Madison, Cayuga, dan Cortland di Negara Bagian New York seluruhnya mencatat peningkatan besar dalam pemungutan suara awal pada Sabtu.
Hingga Ahad sore waktu setempat, Amerika Serikat (AS) mencatat 41,26 juta suara awal dengan jumlah surat suara langsung dan surat suara melalui pos mencapai 20 juta, menurut data yang dirilis oleh Election Lab dari Universitas Florida.
Perubahan sikap Partai Republik yang kini mendorong para pendukungnya untuk memberikan suara awal, sementara empat tahun lalu mengecam pemungutan suara awal, dipandang sebagai kontributor utama meningkatnya jumlah pemilih dalam pemungutan suara awal pada tahun ini.
Pemilihan presiden (pilpres) AS 2024 dijadwalkan digelar pada 5 November mendatang.
Laporan: Redaksi