Banner

Hampir 790 ribu orang tunaikan umroh sejak pembukaan tahap pertama

Jamaah Indonesia tiba di Tanah Suci guna melaksanakan ibadah umroh pada tahap ketiga pembukaan yang dimulai pada 4 November 2020. (Kantor Berita Arab Saudi-SPA)

Jakarta (Indonesia Window) – Kementerian Haji dan Umroh Arab Saudi mengatakan bahwa 788.038 orang telah melakukan umroh sejak dimulainya kembali ritual tersebut secara bertahap pada 4 Oktober 2020.

Tahap ketiga, yang dimulai pada 1 November, memungkinkan jamaah dari luar negeri untuk melakukan ritual bersama penduduk kerajaan, menurut Arab News.

Arab Saudi menangguhkan umroh pada bulan Maret dan secara signifikan mengurangi jumlah jamaah haji pada bulan Juli dengan hanya mengizinkan sekitar 1.000 orang menyusul pandemik COVID-19.

Menurut Amr Al-Maddah, Wakil Menteri di Kementerian Haji dan Umroh, semua visa dari luar negeri yang telah diajukan melalui agen terakreditasi dan kantor perusahaan umrah bersertifikat telah diterima selama memenuhi persyaratan yang ditetapkan.

Dia mengatakan 84.000 orang menunaikan umroh pada tahap pertama yang berlangsung selama 14 hari, dengan 6.000 jamaah per hari.

Banner

Pada tahap kedua, 210.000 jamaah melakukan umroh yang berlangsung selama 14 hari, dengan kapasitas 15.000 orang per hari.

Al-Maddah mengatakan, pada pekan lalu, empat kelompok dengan total hampir 1.000 jamaah datang dari luar negeri.

Sementara itu, Syeikh Abdurrahman Assudais, Presiden Presidensi Umum Urusan Dua Masjid Suci meminta penambahan jalur di sekitar Ka’bah untuk mengakomodasi jumlah jamaah umroh yang meningkat.

Jalur tersebut juga dialokasikan bagi para lansia dan penyandang disabilitas, serta jalur mereka yang menggunakan kursi roda.

Mereka yang mendaftar umroh dari luar negeri harus berusia antara 18 hingga 50 tahun, sesuai dengan persyaratan Kementerian Kesehatan Arab Saudi.

Mereka juga harus menyerahkan uji RT-PCR negatif COVID-19 yang dikeluarkan oleh laboratorium andal dan diambil 72 jam sebelum berangkat ke Arab Saudi.

Banner

Calon jamaah wajib mendaftar melalui aplikasi I’tamarna untuk menunaikan umroh, sholat di Masjidil Haram, mengunjungi Masjid Nabawi di Madinah dan sholat di Raudhoh, sesuai dengan ketentuan dan kapasitas yang tersedia.

Setiap jamaah juga harus memiliki tiket pesawat pulang pergi yang telah dikonfirmasi.

Jamaah yang hanya mendaftar untuk sholat tidak dapat melakukan umroh karena mereka tidak akan bisa masuk ke area thawaf (mengelilingi Ka’bah sebanyak tujuh putaran).

Laporan: Redaksi

Tinggalkan Komentar

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Banner

Iklan