Pengendalian rokok, termasuk mencegah merokok dan mendorong perokok untuk berhenti merokok, merupakan pendekatan yang tepat baik untuk pencegahan penyakit di seluruh populasi maupun perawatan kesehatan individual.
Beijing, China (Xinhua) – China meningkatkan upayanya untuk mengendalikan rokok dengan 44 kota baru saja memberlakukan atau merevisi peraturan pada 2023, sehingga jumlah total kota yang menerapkan peraturan terkait menjadi 254 di seluruh negara tersebut, demikian disampaikan otoritas kesehatan China.
Di tingkat provinsi, 24 daerah di China telah meluncurkan peraturan tentang merokok, dengan proporsi populasi yang terlindungi oleh peraturan bebas rokok yang komprehensif terus meningkat, menurut para ahli dari Komisi Kesehatan Nasional (National Health Commission/NHC) China.
Data tersebut dirilis dalam sebuah upacara di Beijing pada Sabtu (25/5), menandai peresmian komite yang dipimpin oleh institusi medis yang berfokus pada pengendalian tembakau dan peningkatan kesehatan. Sebuah seminar terkait juga diselenggarakan sebagai bagian dari acara tersebut.
Pengendalian rokok, termasuk mencegah merokok dan mendorong perokok untuk berhenti merokok, merupakan pendekatan yang tepat baik untuk pencegahan penyakit di seluruh populasi maupun perawatan kesehatan individual, kata Wang Lu, seorang ahli kesehatan dari NHC.
China meratifikasi Konvensi Kerangka Kerja Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) tentang Pengendalian Tembakau pada 2005 dan memberlakukannya pada 2006.
China memutuskan, sebagaimana diuraikan dalam dokumen yang dirilis pada 2016 yang bertujuan membangun China yang lebih sehat, untuk mengintensifkan pengendalian tembakau melalui penetapan harga, perpajakan, dan undang-undang. Dokumen tersebut juga bertujuan untuk secara aktif mendorong pembangunan lingkungan bebas rokok serta memperketat pengawasan dan penegakan hukum di tempat-tempat umum.
Dokumen itu bertujuan untuk mengurangi tingkat merokok secara nasional di kalangan individu berusia di atas 15 tahun menjadi 20 persen per 2030 mendatang.
Beberapa tahun belakangan, berbagai upaya legislatif aktif telah dilakukan oleh otoritas daerah untuk mengendalikan tembakau.
Beijing, misalnya, melarang merokok di tempat umum, tempat kerja di dalam ruangan, dan antrean di luar ruangan. Shenzhen melarang merokok di tempat kerja dalam ruangan, tempat umum dalam ruangan, kendaraan transportasi umum, serta area luar ruangan di sekolah, taman, dan institusi medis.
Berkat kampanye antirokok yang gigih, tingkat perokok dewasa mengalami penurunan, misalnya di Shanghai turun menjadi 19,4 persen.
Secara nasional, tingkat merokok di kalangan penduduk berusia 15 tahun ke atas mencapai 24,1 persen pada 2022, turun 1,7 poin persentase dibandingkan pada 2020, tunjuk data.
Pejabat NHC Wu Xiangtian menuturkan bahwa China akan secara aktif mempromosikan lingkungan bebas rokok dan menjadikan komunikasi kesehatan sebagai titik fokus dalam pengobatan penyakit untuk membantu pasien mengadopsi gaya hidup sehat.
Secara bersamaan, negara itu akan mengintensifkan penelitian ilmiah tentang epidemiologi dan pengobatan klinis ketergantungan tembakau.
Laporan: Redaksi