Pemulihan ekonomi China yang berkelanjutan akan memberikan dukungan kuat untuk menstabilkan ketenagakerjaan, mengingat diperkirakan ada lebih dari 11,5 juta lulusan perguruan tinggi tahun ini.
Beijing, China (Xinhua) – Pemulihan ekonomi China yang berkelanjutan akan memberikan dukungan kuat untuk menstabilkan ketenagakerjaan, demikian disampaikan seorang juru bicara (jubir) pada Jumat (3/3).
Dengan optimalisasi dan penyesuaian kebijakan pencegahan epidemi serta implementasi lebih lanjut berbagai langkah untuk menstabilkan ekonomi, perekonomian China akan terus pulih dan memberikan dukungan yang kuat untuk menstabilkan ketenagakerjaan, ujar Guo Weimin, jubir sesi pertama Komite Nasional Majelis Permusyawaratan Politik Rakyat China (Chinese People’s Political Consultative Conference/CPPCC) ke-14.
Para anggota Komite Nasional CPPCC telah mengajukan banyak saran yang bagus tentang cara untuk mendorong ketenagakerjaan, sebut Guo saat menjawab pertanyaan pada sebuah konferensi pers.
Beberapa anggota Komite Nasional CPPCC meyakini bahwa jika perusahaan stabil, maka ketenagakerjaan pun akan stabil, dan ketika perusahaan tumbuh, ketenagakerjaan juga akan tumbuh. Oleh karena itu, perlu kiranya untuk mempertahankan dan mengembangkan perusahaan-perusahaan yang ada saat ini.
Beberapa anggota lainnya mengungkapkan perlunya mempercepat pengembangan industri baru, dan meningkatkan upaya-upaya pendukung serta preferensial di sejumlah bidang seperti keuangan, perpajakan, dan jaminan sosial untuk usaha mikro, kecil, dan menengah guna mempertahankan dan menciptakan lebih banyak lapangan kerja, ujar Guo.
Beberapa anggota juga meyakini bahwa perlindungan hak dan kepentingan karyawan dalam berbagai industri termasuk pengiriman ekspres, layanan dibawa pulang, dan layanan pemesanan taksi (ride-hailing) daring harus diperkuat, dan pengembangan bentuk ketenagakerjaan baru harus dipromosikan serta dipandu secara aktif, menurut Guo.
Upaya untuk menstabilkan ketenagakerjaan masih menghadapi banyak kesulitan dan tantangan, tutur Guo, mengingat diperkirakan ada lebih dari 11,5 juta lulusan perguruan tinggi tahun ini. Pada saat yang sama, terdapat kesenjangan antara kualifikasi keterampilan pekerja dan persyaratan kerja, serta kontradiksi struktural yang menonjol.
Selain itu, beberapa anggota Komite Nasional CPPCC menyarankan perlunya inovasi ide dan metode kerja untuk masalah ketenagakerjaan lulusan perguruan tinggi serta memperkenalkan langkah-langkah praktis dan efektif guna membantu mereka, yang memerlukan upaya bersama dari pemerintah, perusahaan, dan lembaga maupun individu terkait.
Laporan: Redaksi