Total 128.000 ton sampah telah disingkirkan dari Makkah dan sejumlah tempat-tempat suci selama periode antara 1 dan 10 Dzulhijjah (30 Juni – 9 Juli).
Jakarta (Indonesia Window) – Sektor keselamatan dan kesehatan yang menjadi perhatian Pemerintah Arab Saudi dalam penyelenggaraan haji juga termasuk pengelolaan sampah yang dihasilkan dari seluruh aktivitas sekitar satu juta jamaah selama berada di Tanah Suci.
Menteri Urusan Kota, Pedesaan dan Perumahan Majed Al-Hoqail mengumumkan pada hari Senin (11/7) bahwa total 128.000 ton sampah telah disingkirkan dari Makkah dan sejumlah tempat-tempat suci selama periode antara 1 dan 10 Dzulhijjah (30 Juni – 9 Juli).
“Sebanyak 13.549 pengawas, pengamat, pengemudi dan petugas kebersihan berpartisipasi dalam upaya ini, menggunakan 912 unit berbagai jenis peralatan untuk membuang sampah di tanah suci sepanjang waktu,” katanya.
Al-Hoqail mengatakan, kementerian telah menyiapkan sistem dan prosedur untuk menyambut jamaah haji serta menyediakan semua fasilitas dan layanan bagi mereka.
Dia menambahkan bahwa kementerian terus meluncurkan paket layanan musim haji, termasuk layanan laboratorium keliling, yang menerima dan menganalisis sampel makanan dan air dengan teknologi termutakhir, lalu menyerahkan laporan tersebut kepada instansi terkait.
Selain itu, kata menteri, laboratorium tersebut menyediakan data epidemiologis dan mengidentifikasi makanan berbahaya, selain melakukan deteksi fisik, kimia, dan mikroba kontaminan dalam makanan.
Laboratorium itu juga menangani sampel dugaan kasus keracunan makanan, yang hasilnya dapat diperoleh segera atau dalam beberapa jam.
Sebelumnya, Pangeran Khalid Al-Faisal, Gubernur Wilayah Makkah dan Presiden Komite Haji Pusat, mengatakan musim ibadah haji tahun ini, yang menyambut sekitar satu juta jamaah untuk pertama kalinya setelah dua tahun pembatasan COVID-19 di Arab Saudi, sukses.
“Saya senang mengumumkan bahwa haji tahun ini telah berhasil di bidang keamanan, layanan, dan kesehatan,” kata Pangeran Khalid, dikutip dari Saudi Press Agency (SPA).
Tidak ada catatan kecelakaan, infeksi atau wabah penyakit selama haji, tambahnya.
Pangeran Khalid mengaitkan keberhasilan tersebut dengan dukungan keuangan, teknis, dan petugas yang ekstensif yang didedikasikan oleh Pemerintah Kerajaan guna memastikan pelaksanaan ibadah haji yang lancar dan aman bagi para jamaah di Arab Saudi.
Dia mengapresiasi upaya aparat keamanan dan tenaga medis dalam melayani jamaah haji yang datang dari berbagai belahan dunia.
Sumber: Saudi Gazette; SPA
Laporan: Redaksi