Banner

Pemerintah luncurkan program restorasi terumbu karang padat karya

Ilustrasi. Pemerintah meluncurkan program Padat Karya Restorasi Terumbu Karang (Indonesia Coral Reef Garden-ICRG) yang melibatkan 11.327 orang dari berbagai profesi. (Hiroko Yoshii on Unsplash)

Bekasi, Jawa Barat (Indonesia Window) – Menteri Koordinator Bidang Kemaritiman dan Investasi meluncurkan program Padat Karya Restorasi Terumbu Karang (Indonesia Coral Reef Garden-ICRG) bersama Menteri Kelautan dan Perikanan dan Gubernur Bali secara daring pada Rabu.

Terumbu karang merupakan spesies khas iklim tropis namun mulai terancam.

“Lebih 36 persen dalam kondisi rusak akibat berbagai ulah manusia,” ujar Menko Maritim dan Investasi, Luhut Binsar Panjaitan, pada acara peluncuran tersebut.

ICRG adalah bagian dari Pemulihan Ekonomi Nasional yang merupakan salah satu rangkaian kegiatan untuk mengurangi dampak COVID-19 terhadap perekonomian.

“Salah satu target pemerintah adalah Provinsi Bali yang sangat bergantung dari sektor pariwisata.  Kunjungan wisatawan mancanegara berkurang hingga 99 persen. Akibatnya Bali merugi sekitar 9 triliun per bulan,” tambahnya.

Banner

ICRG merupakan pusat rehabilitasi terumbu karang yang mensinergikan unsur ilmiah dan sosio-ekonomi dalam restorasi terumbu karang untuk kelestarian dan pemanfaatan yang berkelanjutan melalui edu-eco wisata (wisata pendidikan dan lingkungan alam).

Sementara itu, menurut Menteri Kelautan dan Perikanan, Edhy Prabowo, kebun karang hasil restorasi direncanakan tidak hanya menjadi atraksi bawah laut, namun juga menjadi wisata edukasi, penelitian sekaligus daya ungkit perekonomian masyarakat pesisir karena diselenggarakan secara padat karya yang sejalan dengan program Desa Wisata Bahari (Dewi Bahari) yang sudah berjalan.

Dalam kesempatan tersebut, Gubernur Bali, I Wayan Koster, berharap pada masa yang akan datang Bali tidak hanya mengandalkan sektor pariwisata, namun juga sektor-sektor strategis lain termasuk kelautan yang berpotensi menjadi basis perekonomian.

Program ICRG tersebut akan menjadi restorasi terumbu karang terbesar yang pernah dilakukan di Indonesia.

Program padat karya ICRG akan melibatkan 11.327 orang dari berbagai profesi meliputi dosen, peneliti, mahasiswa, penyelam, seniman patung, katering, pekerja bengkel, penyedia transportasi, pecalang, karang taruna, dan pemangku adat, serta karyawan hotel dan nelayan yang terdampak pandemik.

ICRG juga melibatkan lembaga dan organisasi masyarakat yang berpengalaman dalam transplantasi karang di antaranya LIPI (Lembaga Ilmu Pengetahuan Indonesia), BRSDM KKP (Badan Riset dan Sumber Daya Manusia Kelautan dan Perikanan), Universitas Udayana, Universitas Warmadewa, Universitas Pendidikan Ganesa, dan Universitas Dhyana Pura.

Banner

Restorasi terumbu karang seluas 50 hektar tersebar di lima lokasi di Bali, yakni Nusa Dua (25 hektar), Serangan (6 hektar), Sanur (8 hektar), Buleleng Tengah (4 hektar), dan Pandawa (7 hektar).

Metode restorasi yang akan digunakan meliputi bioreeftek, biorock, balok beton, meja karang, media tanam relief, patung, fish dome dan metode MARRS (Mars Assisted Reef Restoration System).

Selain restorasi terumbu karang, pemerintah juga akan melaksanakan program penanaman kembali bakau (mangrove).

Laporan: Raihanatul Radhwa

Tinggalkan Komentar

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Banner

Iklan