Jakarta (Indonesia Window) – Dmitry Muratov, pemimpin redaksi dari surat kabar independen Rusia sekaligus pemenang Nobel, Novaya Gazeta, telah jual medali Hadiah Nobel Perdamaian miliknya senilai 103,5 juta dolar AS (sekira 1,5 triliun rupiah) untuk membantu anak-anak Ukraina yang terlantar akibat perang.
Medali emas itu dijual kepada penawar lewat telepon, yang belum teridentifikasi pada penjualan di New York, yang diselenggarakan oleh Heritage Auctions.
Pelelangan tersebut menarik banyak peminat dan berjalan sangat meriah.
Tawaran terakhir masuk dengan nilai puluhan juta dolar lebih banyak dari tawaran sebelumnya, mengejutkan banyak orang di ruangan lelang, termasuk Muratov sendiri.
“Saya sama seperti Anda dalam hal itu,” katanya kepada kantor berita Agence France Press. Harga tertinggi sebelumnya untuk pelelangan medali Nobel hanya di bawah 5 juta dolar AS, menurut media di Amerika Serikat.
Muratov, seorang kritikus sengit terhadap Presiden Rusia Vladimir Putin dan pemerintahannya, adalah pemenang penghargaan Nobel bersama Maria Ressa dari Filipina pada 2021.
Semua hasil dari lelang akan disumbangkan untuk bantuan kemanusiaan UNICEF bagi anak-anak pengungsi Ukraina.
Media Rusia yang lebih liberal berada di bawah tekanan terus-menerus sejak Putin pertama kali menjadi pemimpin pada 1999, tetapi situasinya meningkat sejak Moskow menginvasi Ukraina pada 24 Februari.
Surat kabar Novaya Gazeta Muratov, yang dia dirikan setelah jatuhnya Uni Soviet, terpaksa menangguhkan operasi di Rusia pada Maret setelah peringatan dari pemerintah atas liputannya tentang perang di Ukraina.
Bulan berikutnya, jurnalis terkemuka itu diserang di sebuah kereta api ketika seseorang melemparkan cat berbahan dasar minyak yang dicampur dengan aseton padanya, menyebabkan matanya terbakar.
Berbicara dalam sebuah video yang dirilis oleh Heritage Auctions sehubungan dengan penjualan tersebut, Muratov mengatakan bahwa memenangkan Nobel “memberi Anda kesempatan untuk didengar”.
“Pesan terpenting hari ini adalah agar orang-orang memahami bahwa ada perang yang sedang terjadi dan kita perlu membantu orang-orang yang paling menderita,” katanya.
Sumber: Al Jazeera
Laporan: Redaksi