Banner

Inspeksi sistem pembuangan air terkontaminasi nuklir PLTN Fukushima rampung

Foto yang diambil pada 6 Maret 2023 ini menunjukkan pembangkit listrik tenaga nuklir (PLTN) Fukushima Daiichi terlihat dari Futabacho, Futabagun, Prefektur Fukushima, Jepang. (Xinhua/Zhang Xiaoyu)

Pembuangan air limbah radioaktif dari pembangkit listrik tenaga nuklir (PLTN) Fukushima Daiichi yang rusak ke laut terus ditentang oleh negara-negara tetangganya dan negara-negara di Kepulauan Pasifik.

 

Tokyo, Jepang (Xinhua) – Regulator nuklir Jepang selesai menginspeksi sebuah sistem yang baru rampung untuk pembuangan air limbah radioaktif dari pembangkit listrik tenaga nuklir (PLTN) Fukushima Daiichi yang rusak ke laut, demikian dilaporkan media lokal.

Otoritas Regulasi Nuklir (Nuclear Regulation Authority/NRA) pada Jumat (30/6) melakukan pemeriksaan kebocoran dan ketidaknormalan lainnya dengan mengalirkan air melalui sistem tersebut dan memeriksa katup penghentian darurat untuk memastikannya berfungsi dengan baik, lapor lembaga penyiaran publik NHK.

Pembuangan air limbah radioaktif
Orang-orang memprotes rencana pemerintah Jepang untuk membuang air terkontaminasi nuklir ke laut di Fukushima, Jepang, pada 20 Juni 2023. (Xinhua/Zhang Xiaoyu)

Para pejabat NRA melaporkan tidak ada masalah khusus dengan kinerja fasilitas itu secara keseluruhan. Badan regulator nuklir tersebut akan menyusun sebuah laporan tentang hasil inspeksi tersebut dalam waktu sekitar sepekan, kata NHK.

Jika NRA mengeluarkan sertifikat kepada operator pembangkit listrik itu, Tokyo Electric Power Company (TEPCO), sistem tersebut akan siap untuk dioperasikan, tambah lembaga penyiaran itu.

NRA merampungkan inspeksi on-site terakhir yang berlangsung tiga hari pada Jumat. TEPCO menyelesaikan pembangunan sistem pembuangan air limbah radioaktif itu pada Senin (26/6).

Meski terus ditentang oleh negara-negara tetangganya dan negara-negara di Kepulauan Pasifik, Jepang terus bergegas melaksanakan rencananya untuk membuang air limbah radioaktif dari PLTN Fukushima yang rusak ke Samudra Pasifik.

Laporan: Redaksi

Tinggalkan Komentar

Your email address will not be published. Required fields are marked *

Iklan