Banner

Maladewa akan izinkan penyelesaian pembayaran impor dengan mata uang China

Foto yang diabadikan pada 12 November 2015 ini menunjukkan uang kertas pecahan 100 yuan yang baru saja dirilis di Beijing, ibu kota China. (Xinhua/Li Xin)

Pembayaran impor Maladewa akan menggunakan mata uang China, renminbi (RMB), dan pemerintah setempat akan membuat pengumuman resmi tentang integrasi Alipay dan WeChat ke pasar negara kepulauan di Samudra Hindia tersebut.

 

Kolombo, Sri Lanka (Xinhua) – Menteri Pembangunan Ekonomi dan Perdagangan Maladewa Mohamed Saeed mengatakan bahwa warga Maladewa akan segera memiliki opsi untuk menyelesaikan pembayaran impor mereka menggunakan mata uang China, renminbi (RMB).

Dalam sebuah pertemuan pada Kamis (11/4), Saeed mengatakan bahwa tujuan pemerintah adalah untuk mendiversifikasi mata uang pembayaran dari dolar Amerika Serikat (AS), seraya menambahkan bahwa mereka memperkirakan mata uang rufiyaa Maladewa akan menguat terhadap dolar AS sebesar 30 hingga 40 persen dalam beberapa bulan mendatang.

Pembayaran impor
Foto yang diabadikan pada 31 Agustus 2019 ini menunjukkan Jembatan Persahabatan China-Maladewa yang diterangi cahaya di Maladewa. Dibangun dengan dukungan dari China, pembukaan jembatan tersebut menandai kali pertama warga dapat berjalan dari Male, ibu kota Maladewa, menuju pulau tetangga Hulhumale. (Xinhua/Du Cailiang)

Menurut Saeed, pemerintah juga berencana untuk memperkenalkan dompet elektronik (e-wallet) global terkemuka ke Maladewa, termasuk yang berasal dari Korea Selatan, Jepang, China, AS, Singapura, Malaysia, India, dan Uni Emirat Arab.

Menteri itu mengatakan bahwa pada 14 April, pemerintah akan membuat pengumuman resmi tentang integrasi Alipay dan WeChat ke pasar Maladewa.

Laporan: Redaksi

Tinggalkan Komentar

Your email address will not be published. Required fields are marked *

Iklan