Banner

PBB: 1,5 juta warga Turkiye kehilangan tempat tinggal akibat gempa

Anak-anak pengungsi terlihat di Kota Adiyaman yang diguncang gempa di Turkiye pada 20 Februari 2023. (Xinhua/Mustafa Kaya)

Gempa bumi di Turkiye bermagnitudo 7,8 yang mengguncang pada Senin (6/2) telah menyebabkan 1,5 juta warga kehilangan rumah dan sekitar 500.000 unit tempat tinggal di negara itu harus dibangun kembali.

 

Jenewa, Swiss (Xinhua) – Seorang pejabat Program Pembangunan Perserikatan Bangsa-Bangsa (United Nations Development Programme/UNDP) pada Selasa (21/2) memperkirakan bahwa 1,5 juta warga di Turkiye kehilangan tempat tinggal mereka akibat gempa bumi yang terjadi belum lama ini dan sekitar 500.000 unit tempat tinggal di negara itu harus dibangun kembali.

Perwakilan residen Turkiye dari UNDP Louisa Vinton menyampaikan dalam sebuah konferensi pers daring bahwa pemerintah negara itu telah menginspeksi sekitar 70 persen bangunan yang terdampak gempa. Dari inspeksi tersebut, 412.000 unit tempat tinggal di 118.000 bangunan telah runtuh atau harus dibongkar sepenuhnya.

Gempa bumi di Turkiye
Orang-orang terlihat di dekat reruntuhan sebuah bangunan yang hancur di Kota Adiyaman yang diguncang gempa di Turkiye pada 20 Februari 2023. (Xinhua/Mustafa Kaya)

Dia mengatakan bahwa jumlah puing yang harus dibersihkan sangat banyak, dan UNDP berupaya untuk meminimalkan ancaman limbah berbahaya.

Menurut Vinton, dua pekan setelah rangkaian gempa pertama, ada alasan mengapa gempa bumi itu disebut sebagai bencana alam terbesar dalam sejarah Turkiye.

Banner

Dia menuturkan bahwa pemerintah telah mengakhiri tahap pencarian dan penyelamatan korban untuk rangkaian gempa pertama pada Ahad (19/2), dan penyintas terakhir dievakuasi dari reruntuhan hampir 300 jam pascagempa.

Gempa bumi di Turkiye
Seorang wanita pengungsi membuat roti di Kota Adiyaman yang diguncang gempa di Turkiye pada 20 Februari 2023. (Xinhua/Mustafa Kaya)

Catherine Smallwood, pejabat kedaruratan senior untuk Organisasi Kesehatan Dunia (WHO), mengatakan dalam konferensi pers pada Selasa bahwa penanggulangan risiko penyakit menular saat ini menjadi sangat penting mengingat sejumlah pengungsi hidup dalam kondisi berdekatan dengan satu sama lain, terkadang dengan akses ke toilet dan air bersih yang tidak memadai.

Terdapat peningkatan risiko penyakit pernapasan, kolera, hepatitis A, dan campak,” paparnya.

Foto yang diabadikan pada 19 Februari 2023 ini menunjukkan sebuah tempat penampungan sementara di Kota Kahramanmaras yang diguncang gempa di Turkiye. (Xinhua/Mustafa Kaya)

Dalam beberapa pekan terakhir, Provinsi Kahramanmaras di Turkiye selatan diguncang oleh serangkaian gempa bumi yang magnitudonya berkisar antara 6,4 hingga 7,7.

Rentetan gempa itu juga mengguncang beberapa wilayah di Suriah. Secara keseluruhan, diperkirakan 47.000 orang tewas di kedua negara tersebut, menurut sejumlah laporan media.

Laporan: Redaksi

Banner

Tinggalkan Komentar

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Banner

Iklan