Pembatasan kedatangan bus migran mengharuskan perusahaan bus sewaan yang mengangkut para migran baru ke New York City untuk memberikan pemberitahuan 32 jam sebelum kedatangan dan informasi mengenai jumlah penumpang di dalam bus.
New York City, AS (Xinhua) – New York City pada Rabu (27/12) mengeluarkan pembatasan pada kedatangan bus yang ditumpangi para migran di tengah gelombang kedatangan baru, menurut perintah eksekutif yang dikeluarkan oleh Wali Kota Eric Adams.
Perusahaan bus sewaan yang mengangkut para migran baru ke New York City diharuskan untuk memberikan pemberitahuan 32 jam sebelum kedatangan dan informasi mengenai jumlah penumpang di dalam bus, demikian bunyi perintah tersebut.
Perusahaan bus sewaan juga diwajibkan untuk menurunkan penumpang di lokasi yang telah ditentukan di Manhattan hanya pada jam-jam tertentu, kata perintah itu.
New York City juga mengirimkan surat peringatan kepada sejumlah perusahaan bus sewaan yang teridentifikasi oleh pemerintah kota sebagai pihak yang terlibat dalam pengangkutan para migran yang baru tiba dari Texas ke kota tersebut.
Melanggar perintah eksekutif dengan sengaja merupakan kejahatan ringan kelas B yang berpotensi dihukum hingga tiga bulan penjara dan denda hingga 500 dolar AS untuk perorangan dan hingga 2.000 dolar AS untuk korporasi, menurut hukum Negara Bagian New York.
Selain itu, perusahaan yang dengan sengaja melanggar perintah eksekutif dapat membuat bus mereka disita oleh Departemen Kepolisian New York City (New York City Police Department/NYPD).
Adams mengumumkan keputusan tersebut dalam konferensi pers bersama secara virtual dengan Brandon Johnson, Wali Kota Chicago, dan Mike Johnston, Wali Kota Denver, yang menyerukan dukungan tambahan dari pemerintah federal untuk menangani krisis pencari suaka nasional.
Pada November, New York City mulai mengalami lonjakan migran, dengan 14 bus migran tiba di kota itu dalam satu malam pada pekan lalu, menurut rilis dari Kantor Wali Kota New York City.
“Perintah eksekutif hari ini akan membantu memastikan kota ini dapat terus mengelola krisis kemanusiaan dengan cara yang tertib,” kata rilis tersebut.
Menurut laporan, Kota Chicago baru-baru ini memberlakukan peraturan serupa pada perusahaan bus.
New York City berencana untuk mengupayakan pengurangan 20 persen pengeluaran untuk krisis migran dalam anggaran awal tahun fiskal 2024, yang akan dirilis pada Januari 2024.
Masuknya para migran akan membebani New York City sebesar 12 miliar dolar AS selama tiga tahun, menurut perkiraan pemerintah kota itu pada Agustus 2023.
*1 dolar AS = 15.414 rupiah
Laporan: Redaksi