Banner

Sekjen PBB serukan “jeda polio” di Gaza untuk kampanye vaksinasi

Orang-orang mengungsi dari distrik-distrik sebelah timur Kota Khan Younis, Jalur Gaza selatan, pada 8 Agustus 2024. (Xinhua/Rizek Abdeljawad)

PBB berencana meluncurkan kampanye vaksin polio dua tahap di Gaza bagi lebih dari 640.000 anak di bawah usia 10 tahun, dan Organisasi Kesehatan Dunia (World Health Organization/WHO) telah menyetujui penyediaan 1,6 juta dosis vaksin polio.

 

PBB (Xinhua/Indonesia Window) – Sekretaris Jenderal (Sekjen) Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB) Antonio Guterres pada Jumat (16/8) menyerukan “jeda polio” di Gaza untuk kampanye vaksinasi polio.

Dalam beberapa pekan terakhir, virus polio telah terdeteksi dalam sampel air limbah di Khan Younis dan Deir al-Balah, yang menandakan bahwa virus tersebut, yang dapat menyebabkan kelumpuhan, kini telah menyebar, dan ratusan ribu anak-anak di Gaza terancam.

“Polio tidak peduli dengan garis pemisah, dan polio tidak menunggu,” kata sekjen PBB kepada para wartawan di kantor pusat PBB di New York, seraya menekankan bahwa mencegah dan membendung penyebaran polio akan membutuhkan upaya yang masif, terkoordinasi, dan mendesak.

PBB berencana meluncurkan kampanye vaksin polio dua tahap di Gaza bagi lebih dari 640.000 anak di bawah usia 10 tahun, dan Organisasi Kesehatan Dunia (World Health Organization/WHO) telah menyetujui penyediaan 1,6 juta dosis vaksin polio.

Banner

Dana Anak-Anak PBB (UNICEF) sedang mengoordinasikan upaya pengiriman dan peralatan rantai dingin yang diperlukan untuk penyimpanan vaksin, dan Badan Bantuan dan Pekerjaan PBB untuk Pengungsi Palestina di Timur Dekat (UNRWA), penyedia layanan kesehatan primer terbesar di Gaza, memiliki tim medis yang siap untuk mendistribusikan vaksin dan membantu logistik.

“Namun, tantangannya sangat besar,” dengan sistem kesehatan, air, dan sanitasi di Gaza yang buruk, sebagian besar rumah sakit dan fasilitas perawatan utama tidak beroperasi, dan orang-orang terus-menerus terpaksa mengungsi demi keselamatan, ungkap Guterres.

Dirinya menguraikan tantangan-tantangan lain yang dihadapi kampanye tersebut, termasuk transportasi untuk vaksin dan peralatan rantai dingin, masuknya para pakar polio, bahan bakar untuk tim kesehatan, layanan internet dan telepon yang dapat diandalkan, serta peningkatan jumlah dana untuk membayar para tenaga kesehatan.

“Dan yang terpenting, kampanye vaksinasi polio yang sukses membutuhkan keamanan” bagi para tenaga kesehatan, anak-anak dan keluarga, serta fasilitas kesehatan agar terlindung dari serangan bom, ujarnya.

Sang sekjen PBB mengimbau semua pihak untuk segera memberikan jaminan konkret yang dapat menjamin jeda kemanusiaan untuk kampanye tersebut. “Vaksin utama untuk polio adalah perdamaian dan gencatan senjata kemanusiaan sesegera mungkin,” ujar Guterres, seraya menambahkan “Namun, bagaimanapun juga, jeda polio merupakan suatu keharusan.”

Polio melampaui politik, dan melampaui semua perpecahan, ujarnya. “Oleh karena itu, sudah menjadi kewajiban kita bersama untuk bersatu. Melakukan mobilisasi, bukan untuk melawan orang lain, melainkan untuk melawan polio.”

Banner

Laporan: Redaksi

Tinggalkan Komentar

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Banner

Iklan