Patung Buddha tersebut, yang terpahat pada sebuah tebing di Gunung Leshan dan menghadap ke titik pertemuan tiga sungai, yaitu sungai Minjiang, Qingyi, dan Dadu, dibangun selama 90 tahun dan dimulai pada tahun 713 di masa Dinasti Tang (618-907).
Jakarta (Indonsia Window) – Penurunan permukaan air yang dipicu kekeringan di tiga anak Sungai Yangtze telah menyingkap bagian dasar dari patung Buddha Raksasa Leshan, sebuah situs warisan dunia UNESCO yang terletak di luar Kota Leshan, Provinsi Sichuan, China barat daya.
Patung Buddha tersebut, yang terpahat pada sebuah tebing di Gunung Leshan dan menghadap ke titik pertemuan tiga sungai, yaitu sungai Minjiang, Qingyi, dan Dadu, dibangun selama 90 tahun dan dimulai pada tahun 713 di masa Dinasti Tang (618-907).
Sejumlah daerah di Jiangsu, Anhui, Henan, Hubei, Zhejiang, Fujian, Jiangxi, Hunan, Guizhou, Chongqing, Sichuan, Shaanxi, Gansu, dan Tibet, telah terdampak kekeringan dengan tingkat sedang hingga parah, menurut Pusat Meteorologi Nasional China.