Pasien COVID-19 rawat inap di AS mengalami gejala berkepanjangan, seperti batuk, detak jantung yang cepat atau tidak teratur, dan sesak napas, serta kesulitan keuangan, atau keterbatasan fisik beberapa bulan setelah dipulangkan.
Los Angeles, AS (Xinhua) – Sekitar 50 persen orang dewasa yang dirawat inap di rumah sakit akibat COVID-19 mengalami gejala berkepanjangan, kesulitan keuangan, atau keterbatasan fisik beberapa bulan setelah dipulangkan, menurut sebuah studi baru yang dipublikasikan pada Selasa (14/2).
Dalam studi tentang pasien COVID-19 rawat inap yang melibatkan 825 orang dewasa yang telah dipulangkan dari 44 rumah sakit di Amerika Serikat (AS) itu, sebanyak 75,4 persen pasien mengalami masalah kardiopulmoner pada periode enam bulan, seperti batuk, detak jantung yang cepat atau tidak teratur, dan sesak napas.
Selain itu, lebih dari 50 persen orang dewasa mengatakan bahwa mereka menghadapi tantangan finansial, menurut studi yang dipublikasikan di jurnal medis JAMA Network Open.
“Temuan-temuan ini akan memberikan informasi bagi program-program yang dirancang untuk membantu orang dewasa pulih dari kasus COVID parah dan memandu bagaimana dokter harus tetap mengecek pasien pada periode setahun setelah rawat inap dilakukan,” kata James P. Kiley, direktur Divisi Penyakit Paru-paru di Institut Jantung, Paru-Paru, dan Darah Nasional (National Heart, Lung, and Blood Institute) AS.
“Temuan ini juga dapat membantu membentuk studi penelitian klinis di masa depan,” kata Kiley.
Laporan: Redaksi