Banner

Pariwisata meteorologi jadi pasar berkembang di China

Sejumlah pengunjung terlihat di sebuah taman patung salju di Arxan yang berada di Prefektur Hinggan, Daerah Otonom Mongolia Dalam, China utara, pada 14 Desember 2023. (Xinhua/Wang Kaiyan)

Pariwisata meteorologi di China berkembang pesat terutama disebabkan oleh meningkatnya minat masyarakat terhadap pengalaman meteorologi yang unik serta inovasi dan perbaikan di bidang pariwisata yang berkelanjutan.

 

Zhengzhou, China (Xinhua) – Pariwisata meteorologi terus berkembang di China dalam beberapa tahun terakhir dan akan mempertahankan tren pertumbuhan yang cepat di tahun-tahun mendatang, membentuk sebuah emerging market pariwisata, demikian laporan yang dirilis pada sebuah konferensi yang berakhir pada Rabu (20/12) di Provinsi Henan, China tengah.

Perkembangan pesat pariwisata meteorologi di China terutama disebabkan oleh meningkatnya minat masyarakat terhadap pengalaman meteorologi yang unik serta inovasi dan perbaikan di bidang pariwisata yang berkelanjutan, menurut laporan pengembangan pariwisata meteorologi yang dirilis oleh Institut Pengembangan Pariwisata Meteorologi China pada Konferensi Pengembangan Industri Pariwisata Meteorologi China kedua yang berlangsung selama dua hari.

Laporan tersebut mengatakan bahwa nilai industri layanan meteorologi China diprediksi akan melampaui 300 miliar yuan atau sekitar 42 miliar dolar AS pada 2025.

“Matahari terbit yang indah, badai petir yang luar biasa, langit berbintang, es dan salju, embun beku dan hutan hujan adalah sumber daya wisata meteorologi,” kata Qu Ya, Sekretaris Jenderal Asosiasi Layanan Meteorologi China.

Banner
Pariwisata meteorologi di China
Wisatawan mengunjungi Museum Istana yang diselimuti salju di Beijing, ibu kota China, pada 13 Desember 2023. Badan meteorologi China pada Rabu (13/12) memperbarui peringatan kuning untuk badai salju, dan memperkirakan terjadinya hujan salju intens di wilayah utara negara itu. (Xinhua/Chen Yehua)

Sumber daya wisata meteorologi secara garis besar dibagi menjadi tiga kategori. Kategori pertama adalah sumber daya lanskap cuaca seperti awan, hujan, salju, cahaya, dan fenomena astronomi yang langka. Kategori kedua adalah sumber daya iklim dan lingkungan seperti pemeliharaan kesehatan yang berhubungan dengan iklim, pengalaman, dan peninggalan paleoklimat. Kategori ketiga adalah sumber daya meteorologi humanistik seperti meteorologi dan sejarah, lanskap buatan manusia, serta fasilitas dan bangunan buatan manusia.

*1 yuan = 2.169 rupiah

**1 dolar AS = 15.506 rupiah

Laporan: Redaksi

Tinggalkan Komentar

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Banner

Iklan