Influenza musiman dalam sebulan terkakhir mengarah pada kenaikan tingkat kepositifan pada pasien yang dirawat di rumah sakit dengan infeksi pernapasan akut yang parah.
Kopenhagen, Denmark (Xinhua) – Vaksinasi masih menjadi salah satu cara paling efektif dalam memerangi influenza dan COVID-19, dan Kantor Regional Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) untuk Eropa mendesak semua orang yang memenuhi syarat untuk sesegera mungkin mendapatkan suntikan dosis penguat (booster) COVID-19 dan influenza.
“Dengan COVID-19 dan influenza musiman beredar bersamaan, kesehatan orang-orang yang rentan, termasuk lansia, orang dengan gangguan kekebalan tubuh, wanita hamil, dan bayi baru lahir, memiliki risiko yang lebih besar,” kata Direktur Regional WHO Dr. Hans Kluge dalam konferensi pers di Kopenhagen pada Senin (24/10).
Sejak awal September lalu, kasus COVID-19 regional meningkat tiga kali lipat, menurut WHO Eropa, dan pada pekan kedua Oktober, Kawasan Eropa menyumbang hampir 60 persen kasus baru global dan 42 persen kematian baru global.
“Ini bukan waktunya untuk bersantai,” kata Kluge. “Dalam sebulan terakhir, kami juga melihat lonjakan awal kasus influenza musiman, yang sekarang mengarah pada kenaikan tingkat kepositifan pada pasien yang dirawat di rumah sakit dengan infeksi pernapasan akut yang parah.”
Namun, menurut Kluge, lonjakan tersebut belum mengarah ke tingkat penyakit parah yang terlihat sebelumnya, mengingat kematian dan penerimaan pasien di unit perawatan intensif (ICU) hanya mengalami sedikit kenaikan, ataupun ke efek melumpuhkan seperti yang terlihat sebelumnya pada kehidupan sosial atau ekonomi.
“Kita harus terus berupaya semaksimal mungkin untuk mencegah infeksi, melindungi kelompok yang rentan, dan mempersiapkan sistem kesehatan kita untuk menangani berbagai ancaman,” ujar Kluge.
Pada kesempatan Hari Polio Sedunia (24 Oktober), yang juga menandai 20 tahun menjaga Kawasan Eropa WHO bebas dari virus polio liar asli, Kluge menyebut adanya kesamaan sejak kawasan itu dinyatakan bebas polio pada 2002.
“Vaksin aman dan vaksin ampuh. Untuk polio, seperti halnya untuk COVID-19 dan influenza, vaksin dapat dan memang terbukti menyelamatkan nyawa. Respons kebijakan utama lainnya untuk melawan COVID-19 adalah pengawasan berkelanjutan dan mengamankan akses terhadap antivirus bagi populasi rentan.”
Laporan: Redaksi