Pameran Riyadh 2030 dijadwalkan berlangsung dari 1 Oktober 2030 hingga 31 Maret 2031, dengan tema ‘The Era of Change: Together for a Foresighted Tomorrow’.
Jakarta (Indonesia Window) – Delegasi tingkat tinggi Saudi yang terdiri atas menteri dan pejabat senior mempresentasikan visi Kerajaan untuk Pameran Riyadh 2030 pada Sidang Umum ke-172 Bureau International des Expositions (BIE) yang diadakan pada Selasa (20/6).
Kerajaan telah memberi pandangannya untuk menjadi tuan rumah the World Expo in Riyadh (Pameran Dunia di Riyadh) dari 1 Oktober 2030 hingga 31 Maret 2031, dengan tema The Era of Change: Together for a Foresighted Tomorrow (Era Perubahan: Bersama untuk Melihat Hari Esok Jauh Ke Depan)’, ungkap ALARABIA news.
Ibrahim bin Muhammad Al-Sultan, CEO Komisi Kerajaan untuk Kota Riyadh, menekankan komitmen Kerajaan untuk menyelesaikan lokasi penyenggaraan Pameran Riyadh 2030 jauh sebelum tenggat waktu yang ditentukan.
“Pada tahun 2028, semua persiapan untuk menjadi tuan rumah Expo 2030 (Pameran 2030) akan siap, dan kami berencana untuk menampung lebih dari 120 juta pengunjung pada tahun 2030,” kata Al-Sultan, seraya menambahkan bahwa lokasi Expo mengandalkan energi bersih dan mempertimbangkan standar lingkungan.
Khalid Al-Falih, Menteri Investasi Saudi, mengumumkan bahwa Kerajaan telah mengalokasikan 7,8 miliar dolar AS untuk mendukung penyelenggaraan Expo 2030.
Duta Besar Arab Saudi untuk AS, Putri Reema binti Bandar, menyatakan dedikasi Kerajaan untuk menyelenggarakan konferensi Ekspo paling luar biasa dalam sejarahnya, sambil menyoroti Riyadh sebagai tujuan wisata global luar biasa yang akan sepenuhnya siap menjadi tuan rumah Expo 2030.
Putri Reema menambahkan bahwa visa khusus akan diberikan kepada individu yang menghadiri Expo 2030 di Riyadh.
Putra Mahkota Arab Saudi Mohammed bin Salman pada hari Selasa (20/6) menghadiri resepsi resmi Kerajaan untuk mendukung upaya Riyadh menjadi tuan rumah World Expo (pameran dunia) pada 2030, di Paris.
Resepsi resmi diadakan oleh Royal Commission for Riyadh City (Komisi Kerajaan untuk Kota Riyadh) bagi delegasi dari 179 negara anggota Bureau International des Expositions (BIE) – organisasi yang bertanggung jawab untuk mengawasi dan mengatur pameran-pameran dunia.
Acara tersebut bertujuan untuk menunjukkan kesiapan Riyadh menjadi tuan rumah pameran serta rencana dan proyeknya menjelang pemungutan suara di Majelis Umum berikutnya pada November 2023 saat kota tuan rumah berikutnya akan dipilih.
Laporan: Redaksi