Syekh Sudais luncurkan pameran Al-Qur’an ‘Kesadaran dan Pengayaan’ selama musim haji

Pameran pertama untuk mempromosikan pesan dan bimbingan Al-Qur’an kepada khalayak global digelar selama musim haji 1446 Hijriah.
Jakarta (Indonesia Window) – Kepresidenan Urusan Agama Masjidil Haram dan Masjid Nabawi telah meresmikan pameran pertama untuk mempromosikan pesan dan bimbingan Al-Qur’an kepada khalayak global dalam sebuah inisiatif penting selama musim haji 1446 Hijriah.
Bertajuk ‘Kesadaran dan Pengayaan’, pameran pertama tersebut diselenggarakan di Masjidil Haram, Makkah.
Pameran tersebut diluncurkan di bawah naungan Syekh Dr. Abdurrahman Assudais, Presiden Urusan Agama Dua Masjid Suci, bekerja sama dengan Yayasan Al-Midad untuk Warisan dan Budaya.
Prakarsa ini sejalan dengan rencana operasional Kepresidenan untuk musim haji 1446 Hijriah dan dirancang untuk memperkaya perjalanan spiritual jamah haji menawarkan pengalaman budaya dan intelektual yang berakar pada ajaran Al-Qur’an.
Berbicara pada peluncuran tersebut, Syekh Assudais menggambarkan pameran tersebut sebagai ‘suar iman global’ karena memamerkan pesan universal Al-Qur’an tentang moralitas, toleransi, dan moderasi.
“Tujuan kami adalah menjadikan Al-Qur’an sebagai bekal paling berharga yang dibawa jamaah saat kembali ke tanah air mereka,” katanya.
Dia menggarisbawahi dukungan yang kuat dari para pemimpin Arab Saudi, “semoga Tuhan melindungi mereka,” katanya, untuk prakarsa yang melayani Al-Qur’an dan berkontribusi untuk menyebarkan pesannya ke seluruh dunia.
“Pameran ini merupakan platform yang kuat untuk mempromosikan nilai-nilai Islam sejati – toleransi, keseimbangan, dan karakter yang lurus,” tambah Assudais.
Pameran tersebut menampilkan koleksi manuskrip Al-Qur’an yang langka, beberapa di antaranya berusia lebih dari 1.000 tahun.
Di antara yang menarik adalah salinan tulisan tangan kuno, panel kayu yang bertuliskan ayat-ayat, dan edisi-edisi penting secara historis dari berbagai era Islam.
Pameran ini juga mencakup manuskrip yang terkait dengan Mesir Hulu, yang mencerminkan penyebaran awal Islam dan akar sejarahnya yang dalam.

Assudais mendorong jamaah haji dan pengunjung untuk menjelajahi pameran yang terletak di Perluasan Ketiga Masjidil Haram, dengan menyebutnya sebagai kesempatan untuk ‘meningkatkan hubungan spiritual dan intelektual mereka dengan Kitab Suci.’
Dia juga menyampaikan penghargaannya kepada Anas Saleh Sayrafi, Sekretaris Jenderal Yayasan Al-Midad, atas dukungannya dalam menyelenggarakan acara tersebut.
Kepresidenan, tegasnya, tetap berkomitmen untuk memperkuat kemitraan strategisnya dengan Al-Midad untuk menyelenggarakan lebih banyak pameran budaya yang memperkaya di Dua Masjid Suci.
Pameran ‘Kesadaran dan Pengayaan’ merupakan bagian dari upaya yang lebih luas oleh Kepresidenan untuk menempatkan Al-Qur’an di jantung pengalaman haji dan untuk menyiarkan bimbingannya yang abadi kepada khalayak di seluruh dunia.
Laporan: Redaksi