Permintaan minyak global akan berada di rata-rata 99,6 juta barel per hari (bph) pada 2022, turun 0,1 juta barel per hari dari perkiraan sebelumnya.
Wina, Austria (Xinhua) – Organisasi Negara-Negara Pengekspor Minyak (OPEC) pada Senin (14/11) menurunkan lagi perkiraannya untuk permintaan minyak global pada 2022 dan 2023, mengutip soal tantangan ekonomi dan ketidakpastian geopolitik.
Perkiraan terbaru itu dirilis dalam laporan bulanan OPEC. Aliansi produsen minyak tersebut sebelumnya pada tahun ini telah beberapa kali melakukan revisi dengan menurunkan proyeksi permintaan minyaknya.
Saat ini, OPEC memperkirakan permintaan minyak global akan berada di rata-rata 99,6 juta barel per hari (bph) pada tahun ini, turun 0,1 juta barel per hari dari perkiraan sebelumnya. Aliansi tersebut mengaitkan proyeksi permintaan yang lebih lemah ini dengan “ketidakpastian geopolitik yang sedang terjadi dan kegiatan ekonomi yang lebih lesu.”
Untuk tahun depan, OPEC juga memangkas perkiraan permintaan minyak dunia sebesar 0,1 juta bph menjadi 101,8 juta bph, dengan mengatakan pihaknya mengantisipasi pertumbuhan permintaan minyak akan “terkendala oleh ketidakpastian terkait kegiatan ekonomi, langkah-langkah pengendalian COVID-19, serta perkembangan geopolitik.”
Bulan lalu, OPEC dan para mitranya, sebuah kelompok yang dikenal sebagai OPEC+, mengumumkan pemangkasan produksi besar-besaran hingga 2 juta bph untuk mendongkrak harga minyak.
Laporan: Redaksi