Banner

Feature – Pembukaan kembali TikTok Shop beri dampak positif bagi tenaga kerja dan UMKM

Foto yang diabadikan pada 15 Juni 2023 ini menunjukkan CEO TikTok Shou Zi Chew sedang berpidato dalam ajang Southeast Asia Impact Forum 2023 di Jakarta. (Xinhua/Zulkarnain)

Normalisasi TikTok Shop memberikan angin segar bagi para pelaku usaha lokal, khususnya Usaha Mikro, Kecil, dan Menengah (UMKM).

 

Jakarta (Xinhua) – Kamila Jaidi, pemilik merek produk perawatan kulit lokal H&H, menyebut produknya langsung habis terjual dalam waktu hanya sekitar satu jam siaran langsung saat pembukaan kembali layanan belanja daring di aplikasi TikTok pada Selasa (12/12) dini hari. Normalisasi TikTok Shop memberikan angin segar bagi para pelaku usaha lokal, khususnya Usaha Mikro, Kecil, dan Menengah (UMKM).

TikTok Shop kembali bisa diakses di Indonesia setelah resmi bergabung dengan e-commerce lokal, Tokopedia, melalui akuisisi TikTok terhadap sebagian besar saham Tokopedia. Perusahaan media sosial asal China itu akan menginvestasikan lebih dari 1,5 miliar dolar AS di Tokopedia.

Langkah merger tersebut tentunya turut disambut baik oleh para pelaku usaha lokal yang bisnisnya lesu dalam beberapa bulan terakhir menyusul penutupan TikTok Shop. Kamila mengatakan hampir 70 persen dari omzet H&H berasal dari penjualan di TikTok Shop, sehingga penutupan layanan itu selama dua bulan sangat terasa bagi bisnisnya meskipun telah dicoba dipasarkan di e-commerce lain.

Kamila bahkan terpaksa merumahkan sementara sekitar 15 karyawannya akibat penurunan omzet hingga 40 persen. Namun, ada harapan baru usai layanan TikTok Shop kembali dibuka.

“Setelah TikTok Shop dibuka, sekarang kami sudah merekrut kembali 15 karyawan yang sempat berhenti sementara akibat penutupan TikTok Shop beberapa bulan terakhir,” ujar Kamila saat ditemui pada seremoni pembukaan kembali TikTok Shop di Tokopedia Tower, Jakarta, pada Selasa pagi.

Tim H&H telah melakukan persiapan menyambut pembukaan kembali TikTok Shop, seperti meningkatkan persediaan barang hingga memberikan vitamin bagi para host siaran langsung agar tetap fit dalam mengantisipasi lonjakan pembelian, terlebih lagi hari pertama pembukaan itu bertepatan dengan Hari Belanja Online Nasional (Harbolnas) yang banyak menawarkan diskon besar-besaran.

Kisah lainnya datang dari Dedeh Dwi Putri yang sehari-hari berjualan kerudung. Dia termasuk salah satu pelaku usaha kecil yang sudah lama menantikan pembukaan kembali TikTok Shop karena bisnisnya seakan mati suri dalam beberapa bulan terakhir dan terpaksa beralih ke penjualan offline untuk menghabiskan persediaannya.

Dirinya mengatakan belum menjual banyak barang pada hari pertama pembukaan TikTok Shop kemarin karena persediaannya sebagian besar masih dalam proses pembuatan. Namun, Dedeh berencana meningkatkan persediaannya dalam waktu dekat karena optimistis penjualan akan meningkat.

“Senang sekali TikTok Shop akhirnya dibuka lagi, meskipun nanti tentu tidak akan seperti dulu lagi karena harus merintis dari awal agar siaran langsung bisa muncul di FYP (for you page) dan pesanan ramai,” kata Dedeh.

Tidak jauh berbeda, Dina Sabrina, yang sehari-hari berjualan tas dan sandal di Kota Bandung, juga mengatakan bahwa omzet penjualannya turun akibat penutupan TikTok Shop meski dirinya sudah mencoba berjualan di e-commerce lain. Pembukaan kembali layanan tersebut memberinya harapan baru bahwa omzet yang sempat hilang dalam dua bulan terakhir dapat berangsur kembali seperti dulu.

TikTok Indonesia sebelumnya menutup sementara layanan belanja online-nya, TikTok Shop, pada Oktober sebagai tindak lanjut regulasi baru pemerintah yang membatasi media sosial melayani transaksi jual beli online di dalam aplikasinya. Aturan baru tersebut juga dikeluarkan di tengah kekhawatiran meningkatnya barang impor melalui e-commerce dan menurunnya penjualan pedagang konvensional.

Menteri Perdagangan Republik Indonesia Zulkifli Hasan dalam seremoni di Tokopedia Tower pada Selasa pagi itu mengatakan bahwa pemerintah akan mengevaluasi penggabungan TikTok Shop dengan Tokopedia dalam tiga atau empat bulan mendatang setelah masa uji coba berakhir. Normalisasi TikTok Shop itu bertujuan agar para pelaku usaha kecil tidak menunggu terlalu lama untuk bisa kembali berusaha. Menurutnya, pemerintah bisa dianggap “gagal” jika pelaku usaha kecil yang berjualan online terpaksa tutup dan mengalami kerugian.

Setelah langkah merger tersebut, TikTok dan Tokopedia menyiapkan beberapa upaya untuk mendukung bisnis UMKM di layanan mereka seperti promosi produk lokal, pengembangan keahlian dan sumber daya mulai dari proses produksi hingga pemasaran, serta membuka pusat pengembangan talenta digital di berbagai lokasi di Indonesia.

Laporan: Redaksi

Tinggalkan Komentar

Your email address will not be published. Required fields are marked *

Iklan