Nilai ekspor produk halal Indonesia pada periode Januari-Oktober tahun ini mencapai 42,33 miliar dolar AS, dengan China menjadi negara tujuan utama yang menyerap hampir 18 persen dari angka total.
Jakarta (Xinhua) – Nilai ekspor produk halal Indonesia pada periode Januari-Oktober tahun ini mencapai 42,33 miliar dolar AS, dengan China menjadi negara tujuan utama yang menyerap hampir 18 persen.
Meski nilai ekspor barang halal tahun ini masih tinggi, Kementerian Perdagangan Republik Indonesia melaporkan bahwa nilai tersebut turun 19 persen dibandingkan periode yang sama tahun lalu.
“Namun, ada kenaikan volume ekspor produk halal pada periode Januari-Oktober 2023 sebesar 8,1 persen, sehingga sebetulnya kemampuan ekspor kita sepanjang tahun ini baik-baik saja,” kata Direktur Jenderal Pengembangan Ekspor Nasional Kementerian Perdagangan Republik Indonesia Didi Sumedi dalam keterangannya.
Negara utama tujuan ekspor produk halal Indonesia sepanjang periode Januari-Oktober 2023 adalah China, dengan nilai ekspor sebesar 7,47 miliar dolar AS atau hampir 18 persen dari total ekspor tersebut. Selain itu, negara lain yang juga memiliki andil besar yaitu Amerika Serikat sebesar 16,6 persen dan India sebesar 9,9 persen.
Jenis produk halal yang banyak diekspor ke China terutama adalah makanan olahan, seperti minyak sawit dan turunannya, olahan ikan, pasta, olahan kakao, wafel dan wafer, hingga biskuit.
Di sisi lain, total nilai impor produk halal Indonesia selama 10 bulan pertama 2023 mencapai 11,1 miliar dolar AS. Dengan demikian, surplus perdagangan produk halal Indonesia sebesar 31,23 miliar dolar AS.
Didi berharap nilai impor produk halal Indonesia terus menurun di masa mendatang dengan adanya substitusi produk-produk halal yang bisa dibuat di dalam negeri, seperti obat-obatan dan kosmetik halal, serta bahan baku pangan halal.
1 dolar AS = 15.506 rupiah
Laporan: Redaksi