Pakar Kroasia sebut NATO tidak boleh jadi alat pengaruh AS

Para pemimpin yang berpartisipasi dalam Konferensi Tingkat Tinggi (KTT) Pakta Pertahanan Atlantik Utara (North Atlantic Treaty Organization/NATO) berpose untuk difoto bersama di Washington DC, Amerika Serikat, pada 9 Juli 2024. (Xinhua/NATO)

NATO menghadapi perubahan lanskap global yang ditandai dengan multipolaritas, yang mendorong serangkaian diskusi tentang relevansi berkelanjutan organisasi Pakta Pertahanan Atlantik Utara itu.

 

Zagreb, Kroasia (Xinhua) – Pakta Pertahanan Atlantik Utara (North Atlantic Treaty Organization/NATO) tidak boleh menjadi “alat” Amerika Serikat (AS) untuk mengimplementasikan kebijakannya di seluruh dunia, bertindak sebagai perpanjangan tangan pengaruh Washington, demikian disampaikan Mladen Plese, seorang analis politik Kroasia, dalam sesi wawancara dengan Xinhua pada Rabu (10/7).

“AS telah memanfaatkan NATO untuk mengimplementasikan kebijakannya dan memiliki pengaruh yang menentukan di NATO, ini tidak baik bagi mitra-mitra Eropa. NATO tidak boleh menjadi perpanjangan tangan Washington, dan semakin banyak negara Eropa memberi peringatan tentang hal ini,” kata Plese.

Menurut analis tersebut, NATO harus menjalankan fungsi-fungsi seperti menjaga perdamaian dan mencegah konflik, alih-alih memulai atau terlibat dalam perang dan konflik militer di seluruh dunia, seperti yang telah dilakukannya dalam beberapa tahun terakhir di bawah arahan AS.

NATO menghadapi perubahan lanskap
Foto yang diabadikan pada 3 Februari 2023 ini menunjukkan Gedung Putih di Washington DC, Amerika Serikat (AS). Pemerintahan Presiden AS Joe Biden pada 3 Februari 2023 mengumumkan putaran tambahan bantuan keamanan untuk Ukraina dengan total nilai 2,2 miliar dolar AS (1 dolar AS = Rp16.256). (Xinhua/Liu Jie)

Krisis Ukraina adalah contoh terbaru dari pengaruh AS, ujarnya.

Selain itu, AS telah berupaya untuk memperkuat NATO melalui peningkatan keterlibatannya di Asia Timur, yang tidak sesuai dengan kepentingan Eropa, menurut Plese.

“NATO digunakan atas nama kepentingan Amerika untuk memperketat situasi di kawasan Asia-Pasifik, yang sama sekali tidak sesuai dengan kepentingan Eropa,” ungkap Plese. “Itulah sebabnya saya yakin akan tiba saatnya ketika negara-negara Eropa akan mengembangkan kekuatan pertahanan mereka sendiri, yang tidak akan bergantung pada NATO.”

Plese menyampaikan pernyataan tersebut saat NATO menggelar konferensi tingkat tinggi pada 9 hingga 11 Juli di Washington. Dibentuk pada tahap awal Perang Dingin, NATO kini menghadapi perubahan lanskap global yang ditandai dengan multipolaritas, yang mendorong serangkaian diskusi tentang relevansi berkelanjutan organisasi itu.

Laporan: Redaksi

Tinggalkan Komentar

Your email address will not be published. Required fields are marked *

Iklan