Banner

Museum Istana di Beijing integrasikan budaya China dan IPTEK

Seorang pengunjung mengamati sejumlah karya seni yang ditampilkan dalam sebuah pameran di Museum Istana (Palace Museum) di Beijing, ibu kota China, pada 16 Januari 2023. (Xinhua/Jin Liangkuai)

Museum Istana di Beijing memiliki 1,86 juta potongan sumber daya informasi peninggalan budaya dan 850.000 potongan/set gambar peninggalan budaya, serta mengumpulkan dan memproduksi lebih dari 1.500 model peninggalan budaya tiga dimensi (3D) presisi tinggi.

 

Beijing, China (Xinhua) – Saat mengunjungi Museum Istana di Beijing , para pengunjung dapat melihat langsung sebuah kompleks arsitektural dengan banyak karakteristik budaya China. Namun, terdapat hal lain yang tak kasatmata yang ada di museum tersebut, yakni ilmu pengetahuan dan teknologi (IPTEK) di baliknya.

Museum Istana (Palace Museum) bekerja sama dengan sejumlah organisasi sosial dan perusahaan teknologi ilmiah guna meningkatkan kapasitasnya untuk pameran budaya, serta layanan komunikasi dan pariwisata. Museum tersebut juga menggabungkan teknik restorasi tradisional dengan IPTEK modern untuk terus meningkatkan kapasitas perlindungan warisannya.

Teknologi pemantauan

Museum Istana memiliki tim penelitian dan perlindungan warisan budaya terbesar dan terlengkap di China.

Guna memenuhi tuntutan ‘miniaturisasi, konsumsi daya rendah, presisi tinggi, multiparameter, kecerdasan, dan stabilitas waktu nyata (real time)’ dari perangkat pemantauan, tim peneliti itu mengembangkan atau mengintegrasikan tujuh kategori dari 14 jenis perangkat pemantauan khusus dengan hak kekayaan intelektual (intellectual property rights/IPR) independen.

Berdasarkan data risiko historis dan karakteristik multidimensi seperti ukuran, kepadatan, struktur, material, keseluruhan ruang, dan lanskap bangunan, serta jumlah dan pelestarian peninggalan budaya yang dapat dipindahkan, mereka dapat mempelajari sistem indeks penilaian risiko keselamatan dari bangunan kuno, dan menyusun pedoman penilaian risiko keselamatan dan sistem peringatan dini, serta langkah pencegahan dan pengendalian yang komprehensif.

Misalnya, para peneliti dapat mempelajari teknologi penghitungan presisi untuk kerumunan dinamis dengan kepadatan tinggi dan kemampuan persepsi risiko dinamis kebakaran dan analisis metode peringatan dini di bawah sejumlah pengaruh seperti waktu, musim, dan cuaca kompleks yang berbeda.

Saat ini, didasarkan pada kecerdasan buatan (artificial intelligence), mahadata (big data), dan komputasi awan (cloud), Museum Istana membentuk sebuah sistem pemantauan dan respons lengkap serta platform darurat untuk peninggalan budaya yang tidak dapat dipindahkan.

Teknologi digital

Di antara banyak sarana teknologi, digitalisasi peninggalan budaya merupakan langkah perlindungan preventif yang paling penting.

Museum Istana memiliki 1,86 juta potongan sumber daya informasi peninggalan budaya dan 850.000 potongan/set gambar peninggalan budaya, serta mengumpulkan dan memproduksi lebih dari 1.500 model peninggalan budaya tiga dimensi (3D) presisi tinggi.

Museum Istana di Beijing juga mengumpulkan dan memproduksi model 3D dari Hall of Supreme Harmony (Taihe dian), Hall of Central Harmony (Zhonghe dian), Hall of Preserving Harmony (Baohe dian), dan Hall of Mental Cultivation (Yangxin dian), serta mengumpulkan gambar panorama presisi tinggi dari semua area terbuka.

Museum tersebut juga meluncurkan sebuah program mini seluler untuk menawarkan layanan digital yang lebih baik bagi pengguna internet. Berbagai proyek daring (online), seperti ‘The Digital Relics Collection’, ‘The Digital Treasure Hall’, dan ‘The Panoramic Forbidden City’, diterima dengan baik oleh semua lapisan masyarakat. Sejumlah teknologi digital itu menjadikan sumber daya budaya terasa ‘hidup’.

Laporan: Redaksi

Tinggalkan Komentar

Your email address will not be published. Required fields are marked *

Iklan