Banner

Mongolia tanam 84 juta pohon sejak 2021 guna perangi penggurunan

Foto dari udara yang diabadikan menggunakan drone pada 6 Oktober 2024 ini menunjukkan pemandangan musim gugur di wilayah Zhuozi, Ulanqab, Daerah Otonom Mongolia Dalam, China utara. (Xinhua/Lian Zhen)

Mongolia telah menanam 84 juta pohon di seluruh negeri sejak peluncuran kampanye penanaman pohon nasional pada 2021, bertujuan untuk menanam setidaknya 1 miliar pohon per 2030 guna memerangi penggurunan.

 

Ulan Bator, Mongolia (Xinhua/Indonesia Window) – Mongolia telah menanam 84 juta pohon di seluruh negeri sejak peluncuran kampanye penanaman pohon nasional pada 2021, demikian diumumkan kantor pers kepresidenan negara itu pada Rabu (9/10).

Pada Oktober 2021, Mongolia memulai kampanye penanaman pohon nasional yang dinamai ‘Billion Trees’ menyusul pengumuman dari Presiden Mongolia Ukhnaa Khurelsukh pada Sidang Majelis Umum Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB), di mana dia menyatakan bahwa kampanye ini bertujuan untuk menanam setidaknya 1 miliar pohon per 2030 guna memerangi penggurunan.

Mongolia telah menanam 84
Foto dari udara yang diabadikan menggunakan drone pada 2 Oktober 2024 ini menunjukkan seorang wisatawan mengendarai kendaraan segala medan (all terrain vehicle/ATV) di Gurun Pasir Kubuqi, Ordos, Daerah Otonom Mongolia Dalam, China utara. Gurun Kubuqi terletak di lekukan Sungai Kuning di Daerah Otonom Mongolia Dalam dan sempat membuat daerah itu terancam terkubur sepenuhnya. Selama 30 tahun terakhir, perluasan gurun telah diredam dan ditekan. Lingkungan alam di gurun tersebut terus mengalami peningkatan secara historis. Banyak orang memilih Gurun Kubuqi sebagai tujuan wisata selama liburan Hari Nasional China yang berlangsung selama sepekan. (Xinhua/Bei He)

Sejak kampanye tersebut diimplementasikan, jumlah dan ukuran pohon, anakan pohon, sumber daya benih, dan pembibitan pohon yang ditanam serta dirawat setiap tahun telah meningkat lima hingga enam kali lipat dibandingkan dengan periode sebelum kampanye dimulai, kata laporan kantor pers tersebut.

Penggurunan, yang diperparah oleh perubahan iklim, menjadi faktor signifikan yang berkontribusi terhadap meningkatnya frekuensi badai debu kuning di Mongolia dalam beberapa tahun terakhir, menurut Kementerian Lingkungan Hidup dan Perubahan Iklim Mongolia.

Mongolia memiliki luas wilayah lebih dari 1,5 juta km persegi, tetapi hanya 10 persen yang merupakan wilayah berhutan. Kementerian tersebut melaporkan bahwa hampir 77 persen wilayah negara itu telah terdampak penggurunan dan degradasi lahan.

Laporan: Redaksi

Tinggalkan Komentar

Your email address will not be published. Required fields are marked *

Iklan