Jakarta (Indonesia Window) – Harga minyak naik di awal perdagangan Asia pada Rabu, didorong oleh ketatnya pasokan dan prospek meningkatnya permintaan dari awal musim mengemudi musim panas AS yang akan datang.

Minyak mentah berjangka Brent untuk Juli naik 46 sen atau 0,4 persen, menjadi 114,02 dolar AS per barel pada pukul 00.20 GMT.

Minyak mentah berjangka West Texas Intermediate (WTI) AS untuk pengiriman Juli naik 58 sen atau 0,5 persen, menjadi 110,35 dolar AS per barel.

Brent telah naik 0,1 persen pada Selasa (24/5), sementara WTI turun 52 sen.

Menteri Luar Negeri Prancis yang baru mengatakan pada Selasa (24/5) bahwa dia optimis mereka yang masih menentang paket sanksi baru Uni Eropa yang akan menghapus impor minyak Rusia ke blok itu dapat diyakinkan, dan bahwa blok itu akan mencapai kesepakatan yang akan berdampak pada pengetatan pasokan global.

Sementara itu seorang pejabat pemerintahan Amerika Serikat menuju ke India pada Selasa (24/5) untuk berbicara dengan para pejabat dan eksekutif industri swasta tentang sanksi AS terhadap Rusia atas invasinya ke Ukraina, kata Departemen Keuangan, ketika Washington berusaha untuk menjaga agar pembelian minyak Rusia oleh India tidak meningkat.

Moskow menyebut tindakannya di Ukraina sebagai “operasi militer khusus”.

Pasokan dapat diperketat tepat ketika perjalanan akhir pekan Memorial Day AS (30 Mei 2022) diperkirakan akan menjadi yang tersibuk dalam dua tahun, karena lebih banyak pengemudi Amerika turun ke jalan dan mengabaikan pembatasan pandemik virus corona meskipun harga bahan bakar tinggi.

Sementara stok minyak mentah AS naik 567.000 barel pekan lalu, menurut sumber pasar yang mengutip angka American Petroleum Institute (API), persediaan bensin turun 4,2 juta barel. Stok sulingan juga turun 949.000 barel.

Data dari pemerintah AS tentang persediaan diharapkan pada Rabu waktu setempat. Analis, dalam jajak pendapat Reuters, memperkirakan persediaan minyak mentah dan bensin AS turun pekan lalu, sementara stok sulingan terlihat naik.

Di China, Beijing meningkatkan upaya karantina untuk mengakhiri wabah COVID yang telah berlangsung sebulan, sementara di Shanghai pihak berwenang berencana untuk mempertahankan sebagian besar pembatasan bulan ini, sebelum pencabutan penguncian dua bulan yang lebih menyeluruh mulai 1 Juni.

Laporan: Redaksi

Tinggalkan Komentar

Your email address will not be published. Required fields are marked *

Iklan