Minuman energi Red Bull kehilangan pemiliknya, triliuner Dietrich Mateschitz, yang meninggal di usia 78 tahun setelah menderita kanker.
Jakarta (Indoensia Window) – Dietrich Mateschitz, triliuner Austria pendiri dan pemilik perusahaan minuman energi Red Bull, meninggal pada Sabtu (23/10), di usia 78 setelah menderita kanker.
Kematiannya dikonfirmasi oleh tim Formula Satu Red Bull yang memimpin kejuaraan.
Pengusaha kelahiran Styrian ini membangun kerajaan global seputar minuman energi Red Bull dan dianggap sebagai orang terkaya di Austria. Kekayaan Mateschitz diperkirakan sekitar 25 miliar euro (24,65 miliar dolar AS) atau sekitar 383,08 triliun rupiah. Angka ini menempatkan Mateschitz di posisi 51 dalam daftar orang-orang terkaya di dunia versi Forbes.
Mateschitz dianggap sebagai jenius di bidang pemasaran. Setelah lulus dari University of World Trade di Wina, dia bekerja sebagai spesialis pemasaran untuk berbagai perusahaan pada 1970-an.
Dalam perjalanan bisnisnya ke Asia, dia mengenal pasar minuman energi dan stimulan. Saat itu, minuman ini masih sama sekali belum dikenal di Eropa dan Amerika Serikat. Pada tahun 1983, ia memperoleh lisensi untuk minuman semacam itu di Asia. Satu tahun kemudian, bersama dengan keluarga wirausahawan Thailand Yoovidhya, Mateschitz mendirikan Red Bull GmbH, di mana dia memegang 49 persen saham.
Setelah memodifikasi resep minuman energi Thailand dan mengembangkan konsep pemasaran, Red Bull diperkenalkan ke pasar pada tahun 1987. Minuman manis berkarbonasi, berbuih, yang rasanya mirip dengan permen gummy bears itu, naik menjadi pemimpin minuman global setelah memasuki pasar yang sulit. Grup ini mencapai omset 7,8 miliar euro pada 2021 dan menjual 9,8 miliar kaleng Red Bull di seluruh dunia.
Perusahaan yang berbasis di Fuschl am See, Salzburg ini juga dikenal dengan iklan kreatifnya dengan slogan terkenal di dunia ‘Red Bull give you wings’ atau ‘Red Bull memberikan Anda sayap’.
Tonggak penting bagi Mateschitz adalah masuknya produk minuman ini ke pasar AS pada akhir 1990-an.
Mateschitz sangat memperhatikan citra minuman itu. Dia mengaitkan merek Red Bull dengan olahraga petualangan seperti selancar, bersepeda gunung, dan menyelam di tebing dengan perusahaan yang akhirnya terlibat sebagai sponsor di banyak olahraga tersebut.
Mateschitz juga merupakan pendiri dan pemilik Red Bull Racing, sebuah tim balap Formula 1 yang berbasis di Milton Keynes, Inggris. Dia telah mengambil alih klub sepak bola SV Austria Salzburg, yang sekarang dikenal sebagai ‘Red Bull Salzburg’.
Sedikit yang diketahui tentang kehidupan pribadi Mateschitz. Dia pemalu terhadap publisitas dan jarang memberikan wawancara. Dia tinggal di Salzburg dengan kekasih lamanya dan pernah berkata bertahun-tahun yang lalu bahwa dia sendiri minum 10 hingga 12 kaleng Red Bull sehari.
Tidak jelas konsekuensi apa yang akan dihadapi kerajaan Red Bull setelah kematiannya. Putra tunggalnya, Mark (30) yang baru-baru ini bertindak sebagai direktur pelaksana di salah satu perusahaan investasi ayahnya, dipandang sebagai calon pengganti.
Sumber: Reuters
Laporan: Redaksi