Diduga aniaya tahanan Palestina, sejumlah tentara Israel ditangkap

Para pelayat Palestina mengusung jenazah Nidal Ziad Al-Amer, yang tewas di tangan tentara Israel, saat prosesi pemakamannya di Kota Jenin, Tepi Barat, pada 3 Juli 2024. Pemuda Palestina tersebut tewas di tangan tentara Israel di Kota Jenin, Tepi Barat bagian utara, pada Rabu (3/7), ungkap otoritas kesehatan Palestina. (Xinhua/Ayman Nobani)

Militer Israel meluncurkan investigasi atas dugaan penganiayaan terhadap seorang tahanan Palestina di sebuah kamp penahanan, dan menangkap sejumlah tentara Israel yang dicurigai terlibat dalam penganiayaan tersebut.

 

Yerusalem (Xinhua/Indonesia Window) – Militer Israel pada Senin (29/7) mengatakan bahwa mereka meluncurkan sebuah investigasi atas dugaan penganiayaan terhadap seorang tahanan Palestina di sebuah kamp penahanan, dan menangkap sejumlah tentara Israel yang dicurigai terlibat dalam penganiayaan tersebut.

Saluran berita milik pemerintah Israel Kan TV melaporkan bahwa pria Palestina itu, yang ditahan di kamp Sde Teiman, dibawa ke rumah sakit dengan luka parah pada alat kelaminnya dan tidak dapat berjalan karena kondisi medisnya.

Terletak di Israel selatan, Sde Teiman digunakan oleh Pasukan Pertahanan Israel (Israel Defense Force/IDF) sebagai kamp untuk menahan orang-orang Palestina yang ditangkap selama konflik dengan Hamas.

Menurut Physicians for Human Rights-Israel, sebuah kelompok hak asasi manusia Israel, “puluhan” warga Palestina yang dipenjara baik dari Gaza maupun Tepi Barat telah meninggal dunia di Sde Teiman dan pusat-pusat penahanan Israel lainnya karena tidak mendapatkan perawatan medis dasar, mengalami pemukulan, kurang tidur, diserang dengan anjing, pelecehan seksual, dan kelaparan.

IDF mengatakan dalam sebuah pernyataan yang dikirim ke Xinhua bahwa “menyusul dugaan penganiayaan substansial terhadap seorang tahanan yang ditahan di fasilitas penahanan Sde Teiman, berdasarkan perintah Military Advocate General’s Corps, investigasi MPCID (Divisi Investigasi Kriminal Polisi Militer) telah dibuka.”

Radio Angkatan Darat Israel melaporkan bahwa sekitar 10 tentara cadangan dicurigai ikut serta dalam penganiayaan tersebut, dan sedikitnya sembilan di antaranya ditangkap.

Setelah penangkapan sejumlah tentara itu, puluhan aktivis ultranasionalis menerobos masuk ke dalam kamp. Rekaman di media sosial menunjukkan mereka mendobrak gerbang kamp, terlibat bentrok dengan polisi militer, dan meneriaki mereka.

Anggota parlemen dari Partai Zionis Agama, sebuah partai propemukim sayap kanan ekstrem, yang merupakan bagian dari koalisi pemerintahan Israel, dan Likud, partai Perdana Menteri Israel Benjamin Netanyahu, juga tiba di kamp tersebut dan menyerukan pembebasan para tersangka.

Menteri Keuangan Israel Bezalel Smotrich yang juga seorang pemimpin ultranasionalis mengunggah sebuah pernyataan video di platform media sosial X, yang mengatakan bahwa para tentara harus diperlakukan sebagai “pahlawan, bukan penjahat.”

Netanyahu mengeluarkan sebuah pernyataan yang menyerukan “ketenangan segera di Sde Teiman” dan “dengan tegas” mengutuk pembobolan kamp tersebut. Lebih banyak pasukan IDF dan polisi dikirim ke kamp untuk menghentikan para perusuh, menurut pihak militer.

Kepala militer Herzi Halevi mengecam pembobolan tersebut sebagai tindakan yang “sangat serius dan melanggar hukum”.

Laporan: Redaksi

Tinggalkan Komentar

Your email address will not be published. Required fields are marked *

Iklan