Banner

Menteri: Indonesia mainkan peran utama sebagai sumber energi baru terbarukan dunia

Sebuah pembangkit tenaga panas bumi di Indonesia. (Kementerian ESDM)

Jakarta (Indonesia Window) – Indonesia akan memainkan peran penting dalam menyelamatkan Bumi dan menjadi menjadi sumber energi baru terbarukan untuk dunia, kata Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral Arifin Tasrif dalam acara Climate Leaders Message yang dipantau secara virtual di Jakarta, Kamis.

Laporan the Intergovernmental Panel on Climate Change mengajak semua negara di dunia untuk menekan peluang terjadinya perubahan iklim, terutama dengan mengurangi gas rumah kaca atau emisi karbon dioksida secara masif agar skenario kenaikan suhu bumi di atas 1,5 derajat Celsius dalam satu dekade ke depan dapat dicegah.

Konferensi perubahan iklim (COP26) di Glasgow, Skotlandia, awal November mendatang akan merumuskan komitmen seluruh negara di dunia untuk menghindarkan bumi dari malapetaka.

“Indonesia sejak awal menjadi negara yang menegaskan untuk ikut serta dalam upaya pencegahan perubahan iklim,” tegas Arifin.

Secara individual, Indonesia akan mengurangi emisi gas buang hingga 29 persen pada 2030. Apabila langkah ini dilakukan secara bersama-sama atau berkolaborasi dengan masyarakat dunia, maka komitmen mengurangi emisi gas buang bisa ditingkatkan menjadi 41 persen.

Banner

Menurutnya, Indonesia telah mulai menurunkan emisi gas rumah kaca dengan mengoptimalkan penggunaan bioenergi; mendorong penggunaan kendaraan listrik; serta beralih dari pembangkit energi fosil ke pembangkit yang bersumber dari matahari, air, angin, dan panas bumi.

Teknologi di bidang energi baru terbarukan telah berkembang pesar belakangan ini, dengan satu megawatt listrik dapat dihasilkan dari 0,5 hektare area panel surya (photovoltaic), dari sebelumnya satu hektare.

Dengan melimpahnya sumber energi terbarukan di Tanah Air, maka Indonesia tidak hanya akan mampu memenuhi kebutuhan dalam negeri, tapi juga bisa mengekspornya.

“Inisiatif ini sudah kami mulai dengan 100 megawatt listrik yang berasal dari matahari akan kami ekspor dari Pulau Bulan (Kepulauan Riau) ke Singapura pada 2024,” kata Arifin.

Laporan: Redaksi

Banner

Tinggalkan Komentar

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Banner

Iklan