Banner

China dan beberapa negara sampaikan pernyataan bersama, menentang standar ganda terkait HAM

Para delegasi menghadiri pertemuan sesi ke-56 Dewan Hak Asasi Manusia (HAM) Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB) di Jenewa, Swiss, pada 18 Juni 2024. (Xinhua/Lian Yi)

Mekanisme HAM multilateral berfungsi sebagai platform untuk dialog dan kerja sama yang konstruktif di antara semua negara berdasarkan kesetaraan dan rasa saling menghormati.

 

Jenewa, Swiss (Xinhua) – China pada Rabu (19/6) berbicara atas nama beberapa negara untuk menentang standar ganda negara-negara tertentu yang menggunakan hak asasi manusia (HAM) sebagai dalih untuk mencampuri urusan dalam negeri negara-negara berkembang.

Chen Xu, perwakilan tetap China untuk Kantor Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB) di Jenewa dan organisasi internasional lainnya di Swiss, menyerukan agar mekanisme HAM multilateral menjunjung tinggi kejujuran dan keadilan serta menjadi platform untuk dialog dan kerja sama yang konstruktif.

Chen membuat pernyataan tersebut saat menyampaikan pernyataan bersama atas nama Kelompok Sahabat untuk Mendukung dan Melindungi HAM melalui Dialog dan Kerja Sama (Group of Friends on the Promotion and Protection of Human Rights through Dialogue and Cooperation) dan sekelompok negara pada sesi ke-56 Dewan HAM PBB.

Chen menyatakan bahwa mewujudkan agar semua orang menikmati hak asasi manusia merupakan tujuan bersama umat manusia. Dia menekankan bahwa Dewan HAM dan mekanisme HAM internasional lainnya harus menjunjung tinggi kejujuran dan keadilan, mematuhi tujuan dan prinsip-prinsip Piagam PBB, serta mematuhi prinsip-prinsip universalitas, ketidakberpihakan, objektivitas, nonpolitisasi, dan nonselektivitas dalam pekerjaan dan operasionalnya.

Banner
Mekanisme HAM multilateral
Foto yang diabadikan pada 29 Februari 2024 ini menunjukkan tampilan eksterior Kantor Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB) di Jenewa, Swiss. (Xinhua/Shi Song)

Dia juga menggarisbawahi bahwa mekanisme ini harus berdiri teguh melawan standar ganda, penindasan dan unilateralisme, serta memastikan bahwa mekanisme ini berfungsi sebagai platform untuk dialog dan kerja sama yang konstruktif di antara semua negara berdasarkan kesetaraan dan rasa saling menghormati.

Menyoroti bahwa beberapa negara mencampuri urusan dalam negeri negara-negara berkembang dengan dalih HAM sambil menutup mata dan menghindari pelanggaran HAM yang serius di dalam negeri mereka dan sekutu-sekutu mereka sendiri, pernyataan tersebut mengatakan, “Kami menentang standar ganda semacam itu.”

Pernyataan tersebut juga menunjukkan bahwa tidak ada solusi tunggal yang cocok untuk semua dalam pembangunan HAM di dunia, dan tidak ada negara yang boleh memaksakan modelnya sendiri kepada negara lain.

“Kita harus menghormati eksplorasi setiap negara dalam mencari jalan menuju pembangunan HAM yang paling sesuai dengan realitas nasionalnya, serta mendorong agar semua rakyat dari seluruh bangsa dapat menikmati hak asasi manusia secara adil dengan perdamaian dan pembangunan, yang membantu memajukan perkembangan sehat dari perjuangan HAM internasional,” ujar Chen.

Pernyataan bersama ini mendapat dukungan luas dari negara-negara berkembang, dan banyak negara mengulang pesan yang sama dalam pidato-pidato mereka di sesi tersebut.

Laporan: Redaksi

Banner

Tinggalkan Komentar

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Banner

Iklan