Banner

Malaysia keluhkan Kraft Heinz tentang klaim ‘No Palm Oil’

Ilustrasi. Asosiasi Minyak Kelapa Sawit Malaysia (MPOA) telah mengajukan keluhan resmi dan menuntut agar Kraft Heinz berhenti menggunakan klaim ‘No Palm Oil’ atau Tidak Ada Minyak Sawit yang bertentangan dengan semangat tanggung jawab bersama ‘Rountable of Sustainble Palm Oil’ (RSPO). (tk tan from Pixabay)

Jakarta (Indonesia Window) – Asosiasi Minyak Kelapa Sawit Malaysia (MPOA) telah mengajukan keluhan resmi dan menuntut agar Kraft Heinz berhenti menggunakan klaim No Palm Oil atau ‘Tidak Ada Minyak Sawit’ yang bertentangan dengan semangat tanggung jawab bersama Rountable of Sustainble Palm Oil (RSPO).

“Kegagalan untuk membalikkan pelanggaran terhadap Kode Perilaku Anggota RSPO ini akan mengakibatkan dikeluarkannya Kraft dari RSPO,” kata kepala eksekutif MPOA, Mohamad Nageeb Wahab, menurut Kantor Berita Bernama.

Dia mengacu pada iklan Kraft Hazelnut Spread: Can’t Handle it dari Kraft baru-baru ini.

MPOA merasa hal tersebut tidak pantas dan tidak etis, bahwa anggota RSPO telah berulang kali secara sengaja atau tidak sengaja melanggar kode etik RSPO melalui iklannya baru-baru ini dengan label No Palm Oil, bahkan tanpa menawarkan pilihan untuk menggunakan minyak kelapa sawit secara berkelanjutan.

“Tindakan dan sikap Kraft menegaskan bahwa tujuan bersama dari semua anggota RSPO, yaitu, untuk mempromosikan produksi dan penggunaan atau penyerapan minyak sawit berkelanjutan adalah hal sekunder, dan bahwa mereka tidak ingin bergabung dengan tujuan bersama untuk mempromosikan minyak kelapa sawit yang diproduksi secara berkelanjutan,” jelas Mohamad Nageeb

Banner

“Para petani melihat ini sebagai kemunafikan kelas satu dan jika ini terus berlanjut, kami tidak melihat alasan untuk menjadi anggota RSPO,” imbuhnya.

Dia mengatakan RSPO telah mengembangkan seperangkat kriteria lingkungan dan sosial yang harus dipatuhi perusahaan untuk menghasilkan Certified Sustainable Palm Oil (CSPO) atau Minyak Kelapa Sawit Berkelanjutan dan Bersertifikat.

“Jika diterapkan dengan benar, kriteria ini dapat membantu meminimalkan dampak negatif budidaya kelapa sawit terhadap lingkungan dan masyarakat di daerah penghasil kelapa sawit,” kata Mohamad Nageeb.

RSPO memiliki lebih dari 4.000 anggota di seluruh dunia yang mewakili semua pihak di sepanjang rantai pasokan minyak sawit.

Mereka telah berkomitmen untuk memproduksi, mencari dan/atau menggunakan minyak sawit berkelanjutan yang disertifikasi oleh RSPO.

Laporan: Redaksi

Banner

Tinggalkan Komentar

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Banner

Iklan