Light Art VR memanfaatkan teknologi virtual reality untuk menyaksikan kisah-kisah Islam seperti kota suci Makkah, kisah Nabi Musa ‘alaihissalam, hingga kisah Isra Mi’raj dan perjalanan hijrah Nabi Muhammad ﷺ, bahkan bisa mencium aroma Ka’bah, serta merasakan angin serta pergerakannya.
Jakarta (Indonesia Window) – Light Art VR, sebuah perusahaan asal Amerika Serikat yang memberikan pengalaman realitas virtual (virtual reality/VR) hiburan Islami, sedang mencari mitra/franchise di Indonesia.
Hal tersebut diungkapkan oleh Co-Founder Light Art VR Faheem Aref di sela-sela perhelatan Halal Expo Indonesia (HEI) 2023 yang digelar di Jakarta, Jumat (27/10).
Memanfaatkan teknologi VR, perusahaan ini menghadirkan pengalaman khusus bagi para pengunjung untuk menyaksikan kisah-kisah Islam seperti Makkah, Hijrah, kisah Nabi Musa ‘alaihissalam, hingga kisah Isra Mi’raj Nabi Muhammad ﷺ, dengan resolusi 8K dalam berbagai bahasa.
“Dengan teknologi VR, orang tidak hanya bisa merasakan pengalaman berada di situs suci Umat Islam, namun juga membawa mereka kembali ke masa kenabian 1400 tahun lalu,” terang Faheem.
Pengguna teknologi VR ini, imbuhnya, bisa merasakan gerakan, mencium aroma Ka’bah, merasakan angin serta pergerakannya.
“Bagi umat Islam, ini adalah terobosan yang dapat mengobati kerinduan yang belum pernah merasakan pengalaman ke Tanah Suci dan tempat-tempat bersejarah lainnya,” tutur Faheem.
Melalui pameran HEI, Light Art VR menawarkan harga promo 785 juta rupiah untuk 1 kios, yang sudah termasuk empat kursi gerak serta dua headset VR non-motion.
Nantinya, mitra atau franchiser (pengelola waralaba) bisa membuka kios VR dengan ukuran 4×4 meter di mall-mall atau di area yang sering dilewati para pengunjung.
“Mitra tidak perlu membayar di muka untuk produk Light Art VR, hanya membayar biaya royalti 25 persen dari tiket yang dijual,” kata Faheem.
Halal Expo Indonesia dipadati serangkaian rangkaian kegiatan konferensi dan business matching.
Pameran Business to Business sekaligus Business to Consumer terbesar di Indonesia yang berlangsung mulai 25-29 Oktober di Jakarta Convention Center (JCC) ini menjadi ajang untuk memfasilitasi para pelaku usaha untuk masuk pasar internasional.
Laporan: Bambang Purwanto