Liga sepak bola amputasi pertama di Mesir resmi diluncurkan di Kairo, dengan partisipasi dari empat klub lokal terkemuka, yaitu Arab Contractors, Zamalek, Pyramids, dan Z Club.
Kairo, Mesir (Xinhua) – Impian semua pemain sepak bola amputasi Mesir kini menjadi kenyataan ketika liga sepak bola profesional pertama bagi penyandang disabilitas di negara tersebut resmi diluncurkan di Kairo, ibu kota Mesir, pada Jumat (10/3).
Dalam sebuah upacara akbar, Komite Paralimpiade Mesir mengumumkan peluncuran edisi pertama liga sepak bola amputasi, dengan partisipasi dari empat klub lokal terkemuka.
Pada upacara peresmian itu, Ketua Komite Paralimpiade Mesir Hossam Al-Din Mostafa mengatakan kepada Xinhua bahwa saat ini liga tersebut terdiri dari empat klub, yaitu Arab Contractors, Zamalek, Pyramids, dan Z Club.
“Kami memulai dengan empat klub ternama ini dan saya berharap musim mendatang akan diikuti oleh setidaknya 10 klub,” kata pejabat Mesir itu.
Musim dibagi menjadi dua tahap, jelas Mostafa, seraya menambahkan bahwa turnamen itu memungkinkan komite untuk memilih pemain tim nasional yang akan berlaga di Piala Afrika untuk Sepak Bola Amputasi, yang akan digelar di Mesir pada Oktober mendatang.
Mostafa menyampaikan terima kasihnya kepada pihak-pihak yang telah membantu mencapai tujuan ini, terutama Samir and Omar Football Academy for Amputees yang berbasis di Kairo, yang menyediakan sebagian besar pemain bagi keempat klub itu.
“Saya masih tidak percaya bahwa kini kami memiliki liga resmi untuk sepak bola amputasi,” kata Sarah Samir, pendiri akademi tersebut, kepada Xinhua.
“Para pemain ini telah bekerja keras dan tanpa henti untuk mewujudkan kenyataan ini,” ujar Samir. Lebih lanjut dia menambahkan bahwa langkah selanjutnya adalah membentuk federasi sepak bola amputasi yang, menurut undang-undang Mesir, membutuhkan enam tim untuk bergabung dengan liga tersebut.
“Saya telah menantikan momen ini selama enam tahun lebih, dan saya sangat bangga menjadi salah satu pemain yang berpartisipasi dalam edisi pertama liga profesional ini,” tutur Zaher Mohammed, pemain berusia 24 tahun dari klub Pyramids, kepada Xinhua.
Menurut pemain yang berposisi sebagai striker itu, dia dan rekan satu timnya bekerja keras untuk menorehkan sejarah dengan memenangkan edisi pertama liga tersebut.
Menurut peraturan sepak bola amputasi, pemain di lapangan boleh memiliki dua tangan tetapi hanya satu kaki, sedangkan penjaga gawang boleh memiliki dua kaki tetapi hanya satu tangan.
Pemain tidak boleh menggunakan kruk untuk mendorong, mengendalikan, atau memblokir bola, atau itu akan dihitung sebagai pelanggaran.
Setiap tim terdiri dari tujuh pemain dan pergantian pemain diperbolehkan selama pertandingan sepanjang 50 menit yang dibagi menjadi dua babak tersebut.
Laporan: Redaksi