Jakarta (Indonesia Window) – Lebih dari 4,5 juta jamaah telah mengunjungi Masjidil Haram di Makkah dan Masjid Nabawi di Madinah sejak dimulainya kembali layanan umrah dan kunjungan ke Dua Masjid Suci tersebut pada 4 Oktober hingga awal pekan ini, kata Presidensi Umum untuk Urusan Dua Masjid Suci pada Senin (21/12).
Kepresidenan menegaskan bahwa pelayanan umroh, termasuk dalam menyambut dan melayani jamaah dalam jumlah besar dilakukan dengan tetap memastikan kepatuhan yang ketat terhadap tindakan pencegahan dan protokol pencegahan virus corona.
Kepresidenan mengatakan telah membuat pengaturan yang rumit, berkoordinasi dengan Kementerian Haji dan Umroh dan otoritas terkait, guna memastikan keselamatan dan kesehatan jamaah, serta memungkinkan mereka melakukan ibadah dengan mudah dan nyaman.
Pemerintah Saudi mengumumkan dimulainya kembali layanan umroh secara bertahap mulai 4 Oktober.
Pada tahap pertama, ibadah umroh hanya diizinkan bagi warga negara dan ekspatriat yang berada di kerajaan. Pada tahap ini dua masjid suci dibuka dengan kapasitas 30 persen, atau dapat menampung 6.000 jamaah per hari.
Pada tahap kedua yang dimulai pada 18 Oktober, kapasitas ditingkatkan menjadi 75 persen, memungkinkan 15.000 jamaah dan 40.000 pengunjung sehari.
Para jamaah diizinkan untuk melakukan sholat di Masjidil Haram, mengunjungi Raudhoh Syarif, dan berziarah ke makam Rasulullah ﷺ di Masjid Nabawi selama tahap kedua tersebut.
Mulai 1 November, yang merupakan sebagai bagian dari tahap ketiga pembukaan kembali umroh, jamaah dari luar negeri diizinkan untuk melakukan ibadah dengan kapasitas penuh 20.000 jamaah dan 60.000 pengunjung per hari.
Para jamaah harus mendaftar melalui aplikasi I’tamarna untuk mendapatkan izin umroh serta beribadah di Masjidil Haram dan Raudhoh Syarif serta mengunjungi makam Nabi ﷺ.
Laporan: Redaksi