Jakarta (Indonesia Window) – Lebih dari 90.000 masjid di Arab Saudi akan dibuka Kembali pada Ahad (31/5) setelah Kementerian Urusan Islam melakukan sterilisasi, demikian laporan Saudi Gazette.
Namun demikian, pembukaan masjid-masjid di seluruh wilayah kerajaan tersebut tidak termasuk yang berada di Makkah yang telah ditutup selama lebih dari dua bulan.
Pembukaan kembali masjid akan dilakukan sesuai dengan instruksi Menteri Urusan Islam Abdullatif Al-Asheikh dan sejalan dengan saran dari Dewan Senior Ulama.
Kementerian sedang melakukan berbagai kampanye dalam beberapa bahasa yang diakui secara internasional di semua saluran media, baik digital maupun cetak guna menyebarluaskan instruksi dan prosedur medis pencegahan penularan COVID-19.
Di antara instruksi tersebut adalah melakukan wudhu di rumah, mencuci tangan dengan benar, dan menggunakan pembersih sebelum pergi ke masjid dan setelah kembali ke rumah.
Para penatua dan mereka yang menderita penyakit kronis, serta anak-anak di bawah usia 15 tahun disarankan untuk sholat di rumah.
Membaca buku dan Al-Quran disarankan dilakukan melalui aplikasi di ponsel atau dari salinan milik pribadi.
Masyarakat yang sholat di masjid juga disarankan membawa sajadah masing-masing dan menjaga jarak dua meter antara satu sama lain, mengenakan masker, menghindari berjabatan tangan, serta tidak berkerumun di masjid.
Selama penutupan masjid Kementerian Urusan Islam melakukan pembersihan dan pemeliharaan masjid besar-besaran dengan kualitas kelas dunia dan praktik paling terkenal.
Para pekerja membersihkan lebih dari 10 juta masjid, 43 juta salinan Al-Quran berbagai ukuran dan volume, lebih dari 600.000 lemari penyimpanan Al-Quran, serta memperbaiki dan memelihara sekitar 176.000 peturasan.
Laporan: Redaksi