Banner

Kereta antarmoda rel-laut di China catat 30.000 perjalanan sejak diluncurkan

Foto dari udara yang diabadikan pada 2 Oktober 2023 ini menunjukkan area penyimpanan peti kemas di Pelabuhan Qinzhou di Qinzhou, Daerah Otonom Etnis Zhuang Guangxi, China selatan. (Xinhua/Zhang Ailin)

Koridor Perdagangan Darat-Laut Internasional Baru merupakan jalur perdagangan dan logistik yang dibangun bersama oleh daerah-daerah setingkat provinsi di China bagian barat dan negara-negara anggota Perhimpunan Bangsa-Bangsa Asia Tenggara (ASEAN).

 

Nanning, China (Xinhua) – Kereta antarmoda rel-laut di China telah mencatat lebih dari 30.000 perjalanan di sepanjang Koridor Perdagangan Darat-Laut Internasional Baru sejak layanan tersebut diluncurkan pada 2017, kata otoritas setempat di Daerah Otonom Etnis Zhuang Guangxi, China selatan, pada Ahad (8/10).

Pada Ahad tersebut, sebuah kereta antarmoda rel-laut yang membawa 110 kontainer barang bertolak dari stasiun pusat peti kemas jalur kereta Qinzhou di Guangxi. Dengan tujuan Kota Chongqing di China barat daya, kereta itu menandai perjalanan ke-30.000.

Diluncurkan pada 2017, Koridor Perdagangan Darat-Laut Internasional Baru merupakan jalur perdagangan dan logistik yang dibangun bersama oleh daerah-daerah setingkat provinsi di China bagian barat dan negara-negara anggota Perhimpunan Bangsa-Bangsa Asia Tenggara (ASEAN). Sejak diluncurkan, kereta antarmoda rel-laut terus membukukan peningkatan jumlah perjalanan dan volume kargo tahunan.

Makin banyak produk pertanian dari ASEAN dan negara-negara lain, seperti beras Kamboja, kelapa Thailand, dan daging sapi beku Brasil, memasuki pasar China melalui koridor ini. Sementara itu, produk energi baru, material baru, serta produk mekanik dan listrik China juga dikirim ke luar negeri melalui transportasi antarmoda rel-laut, kata Li Hongfeng dari Guangxi Beibu Gulf International Transport Development Co., Ltd.

Banner

Saat ini, koridor tersebut menyediakan layanan yang mencakup 138 stasiun di 69 kota di 18 daerah setingkat provinsi di seluruh China.

Laporan: Redaksi

Tinggalkan Komentar

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Banner

Iklan