Banner

Kopi Indonesia sejak lama dikenal masyarakat Taiwan

Sejumlah produk kopi Indonesia dijual di sebuah minimarket di Taiwan. (Kantor Ekonomi dan Perdagangan Taipei-TETO)

Jakarta (Indonesia Window) – Taiwan bukan produsen biji kopi di dunia, meski jumlah penikmat kopi di Pulau Formosa semakin meningkat dari tahun ke tahun.

Satu orang Taiwan minum lebih dari 200 cangkir kopi setiap tahun, dan konsumsinya meningkat 20 persen per tahun, menurut keterangan dari Kantor Ekonomi dan Perdagangan Taipei (TETO).

Dengan angka sebesar itu, pasar konsumsi kopi di Taiwan mencapai lebih dari 80 miliar dolar Taiwan (sekitar 40 triliun rupiah).

Untuk memenuhi permintaan para penikmat kopi, Taiwan mengimpor lebih banyak biji kopi mentah dari pada biji kopi panggang.

Biji kopi matang kebanyakan berasal dari Amerika Serikat, Jepang dan Malaysia, sedangkan sebagian besar biji kopi mentah berasal dari Brasil serta beberapa negara Amerika Tengah dan Selatan lainnya, juga dari Afrika.

Banner

Indonesia juga mengirim biji kopi mentah ke Pulau Formosa, bahkan pernah menjadi pengekspor terbesar di antara negara lainnya.

Menurut statistik, sebelum 2015, dari jumlah total biji kopi impor di Taiwan, seperempatnya berasal dari Indonesia.

Namun, setelah 2015 jumlah ekspor biji kopi Indonesia ke Pulau Formosa semakin menurun.

Pada 2019, dari jumlah total kopi impor di Taiwan, hanya 12 persen yang berasal dari Indonesia.

Selanjutnya, sumber utama biji kopi mentah Taiwan beralih ke negara-negara di Amerika Tengah dan Selatan, seperti Brasil dan Kolombia, dan negara-negara Afrika, seperti Ethiopia.

Meskipun Indonesia tak lagi merupakan pengekspor utama biji kopi ke Taiwan, kopi luwak dan kopi Mandailing dari Sumatera telah dikenal oleh masyarakat Taiwan, dan menjadi yang paling digemari para pencinta kopi.

Banner

Indonesia memiliki jenis dan beragam cita rasa kopi karena dihasilkan dari perkebunan di iklim yang heterogen. Keragaman tersebut sangat cocok bagi pecinta kopi Taiwan yang suka mencoba produk baru.

Karenanya, peluang untuk mempromosikan dan memasarkan kopi Indonesia ke pasar Taiwan masih sangat terbuka.

Para pedagang atau petani biji kopi Indonesia dapat bekerja sama dengan pemilik atau pengelola minimarket dan kedai kopi yang terkenal di Taiwan, seperti LOUISA, 85°C dan Cama Café, untuk mengenalkan produk mereka.

Pada akhirnya, orang Indonesia minum bubble tea dari Taiwan, sedangkan orang Taiwan menikmati harumnya kopi Indonesia.

Dengan dua minuman itulah, maka jarak antarmasyarakat kedua negara menjadi semakin dekat.

Laporan: Redaksi

Banner

Tinggalkan Komentar

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Banner

Iklan