Banner

Kepala badan energi dunia sebut China berkontribusi besar dalam kurangi emisi karbon global

Fatih Birol, Direktur Eksekutif Badan Energi Internasional (International Energy Agency/IEA), berbicara dalam sebuah wawancara dengan Xinhua pada Konferensi Para Pihak Konvensi Kerangka Kerja Perserikatan Bangsa-Bangsa tentang Perubahan Iklim ke-27 (COP27) di kota pesisir Sharm El-Sheikh, Mesir, pada 9 November 2022. (Xinhua/Ahmed Gomaa)

Kontribusi China dalam mengurangi emisi karbon dioksida global adalah dengan meningkatkan penerapan teknologi energi terbarukan, termasuk tenaga surya, bayu, dan hidrogen, yang secara efektif akan memperlambat pertumbuhan emisi karbon global.

 

Sharm El-Sheikh, Mesir (Xinhua) – Kontribusi China yang besar dalam mengurangi emisi karbon dioksida global ditunjukkan dengan mewujudkan peran pentingnya sebagai “pemimpin teknologi energi bersih secara global,” seperti disampaikan ketua Badan Energi Internasional (International Energy Agency/IEA) dalam sebuah wawancara dengan Xinhua pada Rabu (9/11).

“Dunia sedang mengalami krisis energi besar,” ujar Fatih Birol, Direktur Eksekutif IEA, kepada Xinhua dalam Konferensi Para Pihak Konvensi Kerangka Kerja Perserikatan Bangsa-Bangsa tentang Perubahan Iklim ke-27 (COP27) yang diadakan di kota pesisir Sharm El-Sheikh, Mesir.

Banyak orang khawatir bahwa penggunaan bahan bakar fosil akan meningkat secara signifikan dan menyebabkan peningkatan emisi karbon, namun analisis IEA menunjukkan bahwa kenaikan emisi karbon global pada tahun ini akan lebih rendah dari 1 persen, katanya.

Birol menjelaskan bahwa peningkatan penerapan teknologi energi terbarukan, termasuk tenaga surya, bayu, dan hidrogen, secara efektif akan memperlambat pertumbuhan emisi karbon global.

Banner

“Industri kendaraan energi baru berkembang pesat tahun ini, dan sekitar 50 persen mobil listrik di dunia berasal dari China … China memainkan peran penting dalam mempromosikan dan menerapkan teknologi hijau,” ujar Birol.

Kontribusi China
Foto yang diabadikan pada 8 Desember 2021 ini menunjukkan turbin angin di ladang angin Changma di Kota Yumen, Provinsi Gansu, China barat laut. (Xinhua/Fan Peishen)

Kepala IEA tersebut mengatakan bahwa lebih banyak investasi energi bersih harus didorong untuk mengalir ke negara-negara berkembang dalam upaya menangani perubahan iklim, terutama di Afrika.

Ada banyak cara untuk mendukung energi bersih di negara berkembang, salah satunya adalah dengan mewujudkan janji pendanaan iklim senilai 100 miliar dolar AS oleh negara-negara maju, kata Birol.

“Saya berharap perekonomian-perekonomian maju akan menghormati komitmen mereka,” tambahnya.

Kontribusi China
Foto dari udara yang diabadikan pada 8 Juni 2022 ini menunjukkan lokasi konstruksi proyek fotovoltaik 1 juta kilowatt di wilayah Gonghe, Prefektur Otonom Etnis Tibet Hainan, Provinsi Qinghai, China barat laut. (Xinhua/Zhang Long)

COP27 dibuka pada Ahad (6/11) di Sharm El-Sheikh, dengan harapan dapat mewujudkan janji pendanaan iklim global menjadi tindakan nyata. Dalam konferensi selama dua pekan tersebut, lebih dari 40.000 peserta dari 190 lebih negara serta puluhan organisasi internasional dan regional akan mencari solusi yang memungkinkan terhadap salah satu tantangan terbesar yang dihadapi dunia.

*1 dolar AS = 15.546 rupiah

Banner

Laporan: Redaksi

Tinggalkan Komentar

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Banner

Iklan