Banner

COVID-19 – WHO: Kasus infeksi global tembus 600 juta

Bendera-bendera putih untuk menghormati orang-orang yang meninggal akibat COVID-19 terlihat di National Mall di Washington DC, Amerika Serikat, pada 2 Oktober 2021. (Xinhua/Liu Jie)

Total kasus dan kematian tertinggi tercatat di India dan Brasil, dengan kasus konfirmasi yang masing-masing melampaui angka 44 juta dan 34 juta, serta 527.911 dan 683.851 kematian.

 

Jenewa, Swiss (Xinhua) – Jumlah kasus COVID-19 di seluruh dunia menembus angka 600 juta, demikian menurut data terbaru dari Organisasi Kesehatan Dunia (WHO).

Hingga Kamis (1/9), WHO melaporkan bahwa terdapat 600.555.262 kasus terkonfirmasi COVID-19 secara global, termasuk 6.472.914 kematian.

Amerika Serikat (AS) mencatat jumlah kumulatif kasus terkonfirmasi dan kematian tertinggi, dengan lebih dari 93,21 juta kasus dan lebih dari 1,03 juta kematian. Jika digabungkan, angka-angka ini mewakili hampir 15 persen dari total global.

Kasus COVID-19 dunia
Orang-orang menunggu untuk menjalani tes COVID-19 di wilayah Queens, New York, Amerika Serikat, pada 29 Desember 2021. (Xinhua/Wang Ying)

Total kasus dan kematian tertinggi selanjutnya tercatat di India dan Brasil, dengan kasus konfirmasi yang masing-masing melampaui angka 44 juta dan 34 juta, serta 527.911 dan 683.851 kematian.

Banner

Menurut kantor regional WHO, Eropa dan Amerika sejauh ini melaporkan masing-masing lebih dari 248 juta dan 175 juta kasus terkonfirmasi, serta 2.077.355 dan 2.817.530 kematian. Jumlah yang tercatat di kedua kawasan tersebut mewakili 70 persen lebih dari total kasus terkonfirmasi dan lebih dari 75 persen kematian di seluruh dunia.

Kasus COVID-19 dunia
Bunga, lukisan tangan berbentuk hati, dan pesan untuk mengenang para korban pandemi COVID-19 terlihat di National COVID Memorial Wall di London, Inggris, pada 27 Maret 2022. (Xinhua/Li Ying)

Meski jumlah kasus dan kematian pekanan COVID-19 terus menurun, Direktur Jenderal WHO Dr. Tedros Adhanom Ghebreyesus mengatakan pekan lalu bahwa dunia telah melampaui “pencapaian tragis berupa satu juta kematian yang dilaporkan sepanjang tahun ini.”

“Kita tidak bisa mengatakan bahwa kita sedang belajar untuk hidup berdampingan dengan COVID-19 di saat tahun ini saja satu juta orang telah meninggal akibat COVID-19, di saat kita menghadapi pandemi selama dua setengah tahun dan memiliki semua peralatan yang diperlukan untuk mencegah kematian-kematian ini,” imbuhnya.

WHO meminta semua negara dari semua tingkat pendapatan untuk memvaksinasi warga yang paling rentan dan menjamin akses untuk mendapatkan perawatan yang dapat menyelamatkan nyawa, sembari terus melanjutkan tes dan pengurutan virus.

Foto yang diabadikan pada 28 Januari 2022 ini menunjukkan seorang wanita berjalan melewati sejumlah ambulans yang diparkir di luar Royal London Hospital di London, Inggris. (Xinhua/Ray Tang)

Omicron masih menjadi varian yang dominan, dengan subvarian BA.5 menyumbangkan lebih dari 90 persen sekuens yang dibagikan dengan WHO. Namun, jumlah sekuens yang dibagikan per pekan turun 90 persen sejak awal tahun ini, dan jumlah negara yang membagikan sekuens turun 75 persen, sehingga sulit untuk memahami perubahan yang kemungkinan dialami virus tersebut.

Dengan cuaca lebih dingin yang akan menyelimuti belahan bumi utara, Tedros memperingatkan bahwa peningkatan kasus rawat inap dan kematian akibat COVID-19 dalam beberapa bulan mendatang harus diantisipasi.

Banner

Laporan: Redaksi

Tinggalkan Komentar

Your email address will not be published. Required fields are marked *

Banner

Iklan