Banner

Kalangan bisnis China tolak tegas kenaikan tarif AS

Para aktor menampilkan tarian naga dalam perayaan Tahun Baru Imlek di Disney California Adventure Park di Anaheim, California, Amerika Serikat (AS), pada 17 Januari 2025. Disney California Adventure Park mulai menggelar perayaan Tahun Baru Imlek 2025 pada akhir pekan, dengan menampilkan berbagai pertunjukan budaya Asia, festival kuliner, dan pesta meriah. (Xinhua/Qiu Chen)

Komunitas bisnis China sangat menyesalkan dan dengan tegas menentang keputusan Amerika Serikat (AS) untuk mengenakan tarif tambahan sebesar 10 persen pada barang-barang yang diimpor dari China.

 

Beijing, China (Xinhua/Indonesia Window) – Komunitas bisnis China sangat menyesalkan dan dengan tegas menentang keputusan Amerika Serikat (AS) untuk mengenakan tarif tambahan sebesar 10 persen pada barang-barang yang diimpor dari China, kata juru bicara (jubir) Dewan China untuk Promosi Perdagangan Internasional (China Council for the Promotion of International Trade/CCPIT) pada Minggu (2/2).

Pengenaan tarif tambahan secara sepihak oleh AS merupakan pelanggaran serius terhadap peraturan Organisasi Perdagangan Dunia (WTO), dan banyak bisnis serta konsumen AS yang harus menanggung biayanya, ungkap juru bicara CCPIT dalam sebuah pernyataan.

Langkah ini akan mengganggu kerja sama ekonomi dan perdagangan normal China-AS dan mengancam stabilitas rantai industri serta pasokan global, tambah jubir tersebut.

“Tidak ada pemenang dalam perang dagang dan tarif,” tegas jubir itu, seraya menekankan bahwa tindakan keliru AS tidak akan menyelesaikan masalah dalam negeri AS. Sebaliknya, tindakan itu akan merusak hubungan China-AS dan berdampak negatif terhadap perkembangan ekonomi global.

Banner

Kalangan bisnis China telah mendesak pihak AS untuk segera memperbaiki kesalahannya, bekerja sama dengan China untuk mencapai titik temu, dan memperkuat kerja sama dengan negara lain guna mendorong terciptanya lingkungan internasional yang baik demi keuntungan bersama dan hasil yang saling menguntungkan bagi komunitas bisnis kedua negara dan dunia, serta untuk menyuntikkan lebih banyak stabilitas dan energi positif ke dalam ekonomi global, tutur jubir tersebut.

Laporan: Redaksi

Tinggalkan Komentar

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Banner

Iklan