Jakarta (Indonesia Window) – Kementerian Kelautan dan Perikanan (KKP) mulai menerapkan teknologi Automatic Identification System (AIS) atau Sistem Identifikasi Otomatis pada kapal perikanan di Pelabuhan Perikanan Samudera (PPS) Cilacap, Jawa Tengah.
Sebelumnya, teknologi serupa telah diterapkan di Pelabuhan Perikanan Nusantara (PPN) Karangantu Banten.
Sejauh ini, sda 10 kapal perikanan di PPS Cilacap yang dipasangi teknologi hasil penelitian Loka Perekayasaan Teknologi Kelautan Wakatobi tersebut.
“Kami melakukan sosialisasi kegunaan dan penggunaan AIS kepada para nelayan, yang juga dihadiri pemilik dan nakhoda kapal perikanan,” ujar Kepala Pusat Data, Statistik dan Informasi (Pusdatin) KKP, Budi Sulistyo, dalam keterangan resmi KKP, Jumat (9/4).
AIS akan menginformasikan kepada sistem pemantau pelabuhan dan akan mendapat respon cepat apabila terjadi kondisi darurat, sehingga keselamatan nelayan saat melaut semakin terjamin dan penangkapan ikan di luar kawasan izin kapal dapat dicegah.
Penerapan AIS juga dirancang guna memberikan informasi akurat mengenai kapan kapal akan merapat ke pelabuhan untuk melakukan bongkar muat.
KKP juga memasang timbangan online di PPS Cilacap dan PPN Karangantu, yang bertujuan mempercepat proses penimbangan hasil tangkapan kapal perikanan, dan langsung terhubung dengan pusat data.
AIS dan timbangan online akan diintegrasikan untuk memperkuat manajemen pelabuhan percontohan berbasis digital yang diharapkan selesai terbangun pada Juni 2021.
Dengan teknologi tersebut, PPS Cilacap dan PPN Karangantu kini menjadi percontohan pelabuhan berbasis digital di Indonesia.
Laporan: Raihana Radhwa