Jakarta (Indonesia Window) – Ulama Saudi terkemuka Syeikh Muhammad Al-Issa, yang juga merupakan anggota Dewan Ulama Senior Kerajaan dan Sekretaris Jenderal Liga Muslim Dunia (MWL), akan menyampaikan khotbah dan menjadi imam sholat di Masjid Namirah pada Hari Arafah 9 Dzulhijjah yang bertepatan dengan hari Jumat tanggal 8 Juli 2022.
Otoritas tertinggi telah mengeluarkan persetujuan dalam hal ini, kata emirat Makkah dalam sebuah pernyataan di akun Twitter resminya.
Dr. Al-Issa telah dikenal dan diakui secara luas sebagai tokoh Islam yang mengemukakan dan mengampanyekan Islam yang moderat. Dia juga berkomitmen dalam membawa pesan-pesan kemanusiaan yang mengglobal, seperi membangun empati, pengertian, dan kerja sama di antara semua pemeluk agama di seluruh dunia.
Dr. Al-Issa yang merupakan mantan Menteri Kehakiman Arab Saudi, dikenal karena seruannya pada komunitas Muslim di negara-negara non-Islam untuk menghormati konstitusi, hukum, dan budaya negara tempat mereka tinggal.
Dia juga meminta Umat Islam untuk memahami bahwa klaim mereka atas privasi agama sesuai dengan hukum dan dengan cara damai, dan bahwa mereka harus menghormati keputusan akhir yang memutuskan klaim mereka, apakah keputusan itu dari otoritas legislatif atau yudisial.
Di tingkat akademik, Dr. Al-Issa memiliki spesialisasi dalam Syariah Islam, hukum tata negara dan administrasi, serta menulis sejumlah buku dan menerbitkan artikel tentang syariah, hukum, dan sejumlah topik intelektual lainnya.
Dia juga mengajar syariah dan hukum di beberapa universitas di Arab Saudi, membimbing dan mendiskusikan banyak tesis doktoral dan master, dan memberikan kuliah di lembaga-lembaga intelektual internasional dan universitas di seluruh dunia.
Hari Arafah
Hari Arafah menandai puncak dari ibadah haji yang akan dimulai pada Kamis, 8 Dzulhijjah atau 7 Juli.
Pada hari tersebut, jamaah menunaikan ritual wuquf dengan berdiam diri sembari berdzikir dan memanjatkan doa sebanyak-banyaknya di Arafah yang berjarak sekitar 25 kilometer dari Masjidil Haram.
Wuquf adalah rukun haji dan ibadah terpenting dari Rukun Islam kelima ini.
Khotbah Arafah disampaikan selepas pelaksanaan sholat Zhuhur dan Ashar yang digabungkan pada waktu Zhuhur (jama’ taqdim) dengan jumlah rakaat masing-masing dua (qashar).
Jika memungkinkan, kedua sholat fardhu ditunaikan di Masjid Namirah. Namun, jika masjid ini tidak dapat lagi menampung jamaah dari segi kapasitas, sholat Zhuhur dan Ashar harus ditunaikan di Arafah.
Sumber: Saudi Gazette
Laporan: Redaksi