Banner

Biden bersedia temui ketua DPR AS dari Partai Republik, bahas bantuan Ukraina

Presiden Amerika Serikat (AS) Joe Biden terlihat di Gedung Putih di Washington DC, AS, pada 22 Januari 2024. (Xinhua/Aaron Schwartz)

Ketua DPR AS Johnson telah menahan suara di majelisnya terkait RUU belanja keamanan nasional yang diloloskan Senat AS untuk mendesak kompromi Partai Demokrat guna memungkinkan peningkatan signifikan terhadap keamanan perbatasan.

 

Washington, AS (Xinhua) – Presiden Amerika Serikat (AS) Joe Biden pada Senin (19/2) mengatakan bahwa dirinya bersedia bertemu dengan Ketua Dewan Perwakilan Rakyat (DPR) AS Mike Johnson untuk mengamankan pengesahan rancangan undang-undang (RUU) yang telah lama dinantikan yang memuat pendanaan untuk penyediaan tambahan senjata bagi Ukraina.

“Tentu saja, saya bersedia bertemu dengannya jika ada yang ingin dia sampaikan,” kata Biden kepada para wartawan ketika kembali ke Gedung Putih dari Delaware, tempatnya menghabiskan akhir pekan.

Sang presiden mengatakan bahwa para anggota Partai Republik di DPR AS, yang dipimpin oleh Johnson, “melakukan kesalahan besar dengan tidak menanggapi” seruan yang berulang kali dilontarkan Gedung Putih agar mereka menyetujui permintaan anggaran tambahan dari pemerintah dan memenuhi kebutuhan mendesak Ukraina akan penambahan amunisi dalam konfliknya dengan Rusia.

“Cara mereka menjauh dari isu ancaman Rusia, cara mereka menjauh dari isu NATO, cara mereka menjauh dari pemenuhan kewajiban kita. Ini sangat mengejutkan. Saya belum pernah melihat yang seperti ini,” kata Biden.

Banner

Johnson, yang telah menahan suara di majelisnya terkait RUU belanja keamanan nasional yang diloloskan Senat AS untuk mendesak kompromi Partai Demokrat guna memungkinkan peningkatan signifikan terhadap keamanan perbatasan, mengatakan kepada wartawan pekan lalu bahwa dia telah meminta untuk bertemu dengan Biden “selama berpekan-pekan.”

“Sebulan sudah saya meminta untuk duduk bersama presiden guna membicarakan perbatasan dan membahas keamanan nasional, dan permintaan itu belum dikabulkan,” kata Johnson. “Dan saya akan terus mendesak hal itu, karena semua ini merupakan masalah yang sangat serius dan perlu ditangani. Dan jika ketua DPR AS tidak dapat bertemu dengan presiden AS, itu masalah.”

Laporan: Redaksi

Tinggalkan Komentar

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Banner

Iklan