Kendaraan nirawak dua sayap buatan para peneliti China memiliki ketahanan terbang selama 2-12 jam, dan dapat digunakan dalam berbagai skenario, seperti penyelamatan darurat, inspeksi daya, survei, dan pemetaan.
Changchun, China (Xinhua) – Sejumlah peneliti China berhasil mengembangkan kendaraan nirawak (drone) jenis baru yang dirancang dengan dua pasang sayap tetap (bi-wing) dan beberapa rotor.
Dikembangkan oleh Changchun Changguang Boxiang UAV Co., Ltd., pesawat multirotor bi-wing ini dapat lepas landas dan mendarat secara vertikal dengan cepat. Pesawat ini juga mampu bertahan di tengah terpaan angin dan cuaca dingin dengan level lebih tinggi serta memiliki kemampuan untuk mencapai ketinggian 5.500 meter, menurut pihak pengembangnya.
Bai Yue, pimpinan perusahaan itu, mengatakan kendaraan udara nirawak itu berukuran kecil, berbobot ringan, dan mudah dirakit. Drone tersebut memiliki ketahanan terbang selama 2-12 jam, dan dapat digunakan dalam berbagai skenario, seperti penyelamatan darurat, inspeksi daya, survei, dan pemetaan.
Drone tersebut dipamerkan di ajang Dubai Air Show 2023 dan Pameran Teknologi Tinggi China ke-25, menurut perusahaan itu.
Laporan: Redaksi